Manokwari (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kaimana, Provinsi Papua Barat merencanakan melakukan pergeseran logistik pemilu ke daerah 3 T (Terdepan, Tertinggal dan Terjauh) pada H-5 sebelum pemungutan suara 14 Februari 2024.

Ketua KPU Kaimana Chandra Kirana yang dihubungi dari Manokwari, Minggu, mengatakan terdapat beberapa kampung di Distrik Arguni Atas dan Distrik Yamor yang kondisi medannya berat, berada di wilayah pegunungan dan jauh dari Kaimana.

"Untuk Distrik Arguni Atas, Kampung Pigo dan Erigara itu semuanya di atas gunung, lalu kondisi jalan ke sana terputus. Sedangkan untuk Distrik Yamor, medannya berat semua. Ada satu kampung yang benar-benar terisolir yaitu Kampung Wosokuno," ujar Chandra.

KPU Kaimana kini tengah berkoordinasi dengan pihak ketiga penyedia transportasi guna memastikan logistik pemilu berupa surat suara dan lainnya sudah tiba di tempat pemungutan suara (tps) pada kampung-kampung terisolasi dan terjauh itu pada H-5 sebelum pemungutan suara.

"Sekarang tergantung pihak penyedia transportasi, apakah mereka menggunakan helikopter atau menggunakan jalur laut untuk membawa logistik ke sana. Yang jelas, H-5 sudah harus keluar dari gudang logistik," kata Chandra.

Menurut dia, pendistribusian logistik pemilu ke sejumlah kampung di Distrik Arguni Atas dan Distrik Yamor kini jauh lebih mudah dibanding pada 2019.

Sebab saat ini sudah ada akses jalan tembus dari Kampung Erigara menunu ibu kota Distrik Yamor.

"Sebetulnya akses paling mudah itu dari Nabire karena sudah ada jalan beraspal. Kalau dari Kaimana, kita harus menyeberang laut menggunakan kapal kayu, lalu naik mobil lagi menuju ibu kota Distrik Yamor," jelasnya.

Chandra menyebut terdapat enam distrik (kecamatan) di Kaimana yang harus dijangkau dengan transportasi laut menggunakan kapal kayu yakni Distrik Buruway, Distrik Arguni Atas, Distrik Arguni Bawah, Distrik Kambrauw, Distrik Teluk Etna dan Distrik Yamor di bagian bawah.

Pergeseran logistik pemilu ke tps-tps di enam distrik yang hanya bisa dijangkau dengan transportasi laut itu dilakukan pada H-3 sebelum pemungutan suara. Sedangkan pergeseran logistik ke tps-tps di Distrik Kaimana akan dilakukan pada H-1.

"Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak agar logistik pemilu sudah sampai di semua tps sebelum hari pemungutan suara sehingga masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya pada 14 Februari nanti," ujar Chandra.

Dia mengajak warga Kaimana untuk bersama-sama menyukseskan agenda pesta demokrasi Pemilu 2024 dengan menggunakan hak pilih secara aktif.

"Jangan buang hak pilih kita. Ini kesempatan baik untuk memilih wakil rakyat yang akan duduk di kursi DPR RI, DPD RI, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten serta memilih pemimpin bangsa," ajak Chandra.

Kendala yang dihadapi KPU Kaimana selama proses dan tahapan Pemilu 2024 lebih pada kendala kondisi geografis sebagian wilayah yang masih sulit terjangkau dan keterbatasan sumber daya manusia (SDM) penyelenggara di tingkat bawah.

"Kemarin saat perekrutan anggota kpps, kami terlambat membuka pendaftaran karena masyarakat apatis. Mungkin mereka punya trauma dengan Pemilu 2019 dimana kpps kerjanya berat, honornya kecil. Sekarang honor kpps sudah naik dua kali lipat dari sebelumnya, mereka juga terlindungi melalui program BPJS Kesehatan. Semoga ini bisa memotivasi rekan-rekan kpps untuk bekerja maksimal," harap Chandra.

Guna menyukseskan agenda Pemilu 2024, KPU Kaimana telah melantik sebanyak 1.519 anggota kpps yang akan bertugas pada 217 tps di wilayah itu.

Baca juga: KPU Mimika pastikan distribusi logistik pemilu ke wilayah 3T pada H-7

Baca juga: KPU Sumut gandeng TNI-Polri distribusi logistik ke wilayah 3T

Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2024