Doha (ANTARA) - Penampilan keempat timnas Indonesia pada ajang Piala Asia 2023 kembali dimeriahkan dengan kehadiran 5.000-7.000 suporter yang meramaikan pertandingan babak 16 besar di Stadion Jassim bin Hamad, Doha, Qatar.

"Untuk pertandingan kali ini yang datang sekitar lima sampai tujuh ribu suporter Indonesia," kata Ketua Indonesian Football Association in Qatar (IFQ) Vidi Viciyandrie saat ditemui jelang pertandingan di Doha, Minggu.

Para suporter sudah berdatangan ke pelataran stadion sejak dua jam sebelum pertandingan, yang baru dimulai pada pukul 14.00 waktu Qatar. Semakin mendekati kick off, suporter kian memadati lokasi dan menyanyikan beragam yel-yel.

Tak hanya itu, suporter yang didukung pula oleh kehadiran komunitas Ultras Garuda Qatar (UGQ) itu, turut membawa sebanyak tujuh drum agar nyanyian para suporter di dalam stadion lebih semarak.

"Kami juga bawa tujuh drum supaya semakin ramai dan pemain bisa mendengar dukungan dari kami," ungkap Vidi.

Suporter timnas rupanya tak hanya sekedar ingin menonton pertandingan, namun banyak di antara mereka yang berniat menunjukkan keunikan budaya Indonesia.

Salah satu bentuk keramaian yang ditampilkan adalah pertunjukkan seni tari dan penggunaan pakaian tradisional dari berbagai daerah di Indonesia.

Baca juga: Susunan pemain Indonesia vs Australia: debut Pattynama di Piala Asia

Namun yang menarik ada juga salah seorang suporter yang hadir mengenakan pakaian bercorak logo Korpri.

Pria tersebut adalah Diko Permana, yang mengenakan kaos polo namun bercorak logo Korpri dengan warna dasar biru muda.

Pria yang sudah lima tahun tinggal di Qatar itu ingin tampil beda namun tetap membawa nuansa Indonesia di tengah suporter yang dominan memakai jersi timnas atau kaos berwarna merah-putih.

"Ini aslinya seragam golf mas, ini di lengan kiri ada logo komunitasnya, di lengan kanan ada bendera Indonesia dan Qatar," ucap pria yang sekarang bekerja di bidang migas tersebut.

Baca juga: Preview Piala Asia 2023 Indonesia vs Australia: lanjutkan kejutan

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024