Jakarta (ANTARA) - Son Heung-min pada Rabu meminta maaf atas perselisihannya dengan rekan satu timnya di timnas Korea Selatan Lee Kang-in saat Piala Asia 2023.

AFP melaporkan pada Rabu bahwa Son mendesak para penggemar memaafkan Lee yang merupakan pemain Paris Saint-Germain itu.

Korea Selatan menyerah 0-2 kepada Yordania dalam Piala Asia 2023. Kemudian diketahui bahwa jari tangan kapten Son terkilir saat bertengkar dengan Lee pada laga semifinal itu.

Pada Rabu ini kedua pemain sama-sama mengunggah foto dalam sosial media masing-masing. Dalam foto tersebut, keduanya tersenyum dan saling melingkarkan tangan di bahu mereka.

Penggemar sepak bola Korea Selatan menyalahkan Lee atas insiden itu. Gelandang serang berusia 23 tahun itu kemudian sengaja terbang ke London guna meminta maaf secara langsung kepada Son.

Menanggapi kontroversi ini, Son menuliskan pesan dalam Instagram-nya bahwa "Saya dengan tulus meminta maaf karena telah menimbulkan masalah dan akan bekerja lebih keras demi membuat tim nasional berkembang lebih jauh."

Baca juga: KFA sebut cedera jari Son akibat perkelahian sesama pemain Korsel

Insiden itu terjadi setelah beberapa pemain muda timnas Korea Selatan, termasuk Lee, cepat-cepat menyelesaikan makan bersama tim agar bisa berangkat lebih awal untuk bermain tenis meja.

Son dan beberapa pemain senior tidak senang dengan sikap tersebut karena bagi mereka makan malam menjelang pertandingan besar adalah waktu untuk membangun kekompakan.

Ketika ketegangan meningkat, Lee berusaha memukul Son, tapi perwakilan Lee membantah ada insiden pemukulan.

Pertengkaran itu disebut-sebut sebagai salah satu faktor yang membuat pelatih Jurgen Klinsmann dipecat setelah 12 bulan menjabat.

"Saya kira tindakan saya bisa dikritik," tulis Son. "Kang-in telah melewati masa yang sangat sulit setelah kejadian itu. Tolong maafkan dia."

Baca juga: Jurgen Klinsmann resmi dipecat dari tim nasional Korea Selatan
Baca juga: Son minta maaf kembali gagal bawa pulang trofi Piala Asia untuk Korsel

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024