pergeseran tanah di desa itu baru pertama kali terjadi
Garut (ANTARA) - Kepolisian bersama masyarakat membantu evakuasi 13 warga yang rumahnya rusak terdampak bencana alam pergerakan tanah di Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat untuk menghindari ancaman bahaya.

"Untuk penghuni dari empat rumah terdampak diarahkan untuk mengungsi ke sanak saudara terdekat," kata Kepala Polsek Banjarwangi, Iptu Amirudin Latif saat dihubungi melalui telepon seluler di Garut, Minggu.

Ia menuturkan bencana alam pergerakan tanah itu terjadi di Kampung Jaringao, Desa Telaga Sari, Kecamatan Banjarwangi, Sabtu (27/1) malam, setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut.

Pergerakan tanah di kawasan pemukiman warga itu, kata dia, menyebabkan pergeseran tanah sepanjang 100 meter, dengan lebar atau belahan tanah sekitar 1 meter dan kedalamannya sekitar 15 sentimeter.

"Kejadian pergeseran tanah di desa itu baru pertama kali terjadi," katanya.

Baca juga: 69 rumah rusak akibat pergerakan tanah di Garut
Baca juga: Banjir dan tanah longsor berdampak pada 3.702 warga di Garut


Ia mengatakan dampak dari pergerakan tanah itu menyebabkan satu rumah warga milik keluarga Ilham rusak berat, kemudian ada tiga rumah warga yang yang juga terdampak dan mengancam keselamatan penghuninya.

Tercatat dari empat rumah itu, kata dia, terdapat 13 anggota keluarga yang semuanya dievakuasi ke rumah saudara yang lebih aman untuk menghindari risiko dampak dari bencana pergerakan tanah tersebut.

"Kejadian tanah bergerak tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, namun menimbulkan kerugian materil yang belum dihitung," katanya.

Ia menambahkan jajarannya saat ini terus melakukan patroli dan juga imbauan kepada masyarakat agar selalu waspada terhadap ancaman potensi bahaya bencana pergerakan tanah, apalagi saat ini sedang musim hujan.

Selain itu, lanjut dia, bagi masyarakat yang mengungsi agar mengamankan barang berharga selama mengungsi ke rumah saudaranya. Kepolisian juga saat ini sudah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk penanganan lebih lanjut bencana pergerakan tanah.

"Mengimbau warga sekitar untuk tetap waspada bila ada peristiwa lanjutan. Berkoordinasi dengan Forkopimcam dan berkoordinasi dengan BPBD untuk penanganan lanjutan," kata Amirudin.

Baca juga: Longsor dan pergerakan tanah landa sejumlah wilayah di Sukabumi
Baca juga: PVMBG: Waspada pergerakan tanah di Nagekeo NTT saat musim hujan
Baca juga: BPBD Cianjur Jawa Barat relokasi delapan rumah di jalur longsor

 

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024