Jakarta (ANTARA) -
​​​​​Aktris dan aktivis lingkungan Prisia Nasution mengatakan dalam upaya menjaga lingkungan harus dimulai dari menata mental individu atau manusianya yang merupakan "musuh" alam yang sebenarnya.

"Jadi di yayasan berpikir kita betulin dulu manusianya dulu supaya jangan merusak tapi kita justru memperbarui dan membantu jadi yang dibetulin diawal mentalnya dulu," kata Prisia dalam diskusi dengan tema Ibu Kota Nusantara dan Investasi untuk Alam di acara Nusantara Fair di Jakarta, Minggu.

Pemain film yang bergerak di NGO (non-government organization) bidang lingkungan dan hewan ini mengatakan manusia merupakan "musuh", namun hanya manusia sendirilah yang bisa melakukan perubahan untuk memperbaiki alam.

Baca juga: Di wilayah monokultur, pembangunan IKN tidak merusak hutan alam

Untuk membentuk mental individu yang sadar akan lingkungan, yayasan Kopi Panas yang dibina Prisia juga kerap menangani Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) untuk mengatasi kesehatan mentalnya.

Selain itu ia juga mendukung perubahan kebiasaan bagi masyarakat yang melakukan kegiatan membagikan makanan untuk mengganti kemasan makanan yang lebih sustainable seperti daun pisang daripada menggunakan plastik yang mencemari lingkungan.

Edukasi juga tak henti dilakukan Prisia untuk menerapkan konsep green water atau hemat menggunakan air, green energy untuk menghemat penggunaan listrik elektrik, green transportation dengan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan green consumption agar sampah limbah tidak berlebih.

Baca juga: OIKN: Pemindahan ASN ke IKN peluang bagi UMKM dan masyarakat lokal

"Kita juga harus aware apa yang dipakai, semoga gak jadi sampah limbah yang terlalu berlebih, jadi itu yang coba pelan-pelan dibangun," katanya.

Seiring dengan berjalannya pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang mengusung konsep keberlanjutan dan kota hijau, Prisia berharap edukasi tentang gaya hidup hijau (green living) mulai diterapkan dari hulu hingga hilir dan menjadi sebuah kebiasaan.

Ia juga berharap IKN tidak ikut tergerus dengan industri yang merusak lingkungan dan menjadikan hutan Indonesia tetap sebagai paru-paru dunia dan contoh untuk kota berkelanjutan.

Baca juga: Creative hub akan dibangun di IKN wadahi kreativitas industri kreatif

Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024