kita lihat bersama dalam simulasi ini tidak ada alat braille
Situbondo (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, menilai pelaksanaan simulasi pemungutan dan penghitungan suara berbasis pemilih riil Pemilu Serentak 2024 oleh KPU setempat belum aksesibel bagi penyandang disabilitas.

Ketua Bawaslu Kabupaten Situbondo Ahhmad Faridl Ma'ruf mengatakan, simulasi yang berlangsung di kawasan wisata Pantai Blitok, Desa Blitok, Kecamatan Bungatan, itu belum bisa dikatakan memberikan kemudahan akses bagi penyandang disabilitas di dalam tempat pemungutan suara atau TPS.

"Saya melihat masih belum aksesibel, karena kita lihat bersama dalam simulasi ini tidak ada alat braille untuk penyandang disabilitas (kemudahan mendapatkan informasi)," katanya saat menghadiri simulasi pemungutan dan penghitungan suara berbasis pemilih riil di kawasan wisata Pantai Blitok, Desa Blitok, Kecamatan Bungatan, Situbondo, Jawa Timur, Minggu.

Selain petugas KPPS tidak menyiapkan alat braille bagi pemilih penyandang tunanetra, lanjut Faridl, posisi kotak surat suara juga dinilai terlalu tinggi, sehingga penyandang disabilitas akan kesulitan memasukkan surat suara usai dari ruang bilik.

Bagi penyandang disabilitas, lanjut ia, nantinya akan menjadi terkendala ketika hendak memasukkan surat suara pemilihan calon presiden dan calon anggota legislatif (DPR RI, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota).

"Padahal ketentuan ukuran meja maupun kursi (bagi penyandang disabilitas) sudah ada. Mestinya ini juga harus diperhitungkan dan diperhatikan, sehingga saat pelaksanaannya tidak terjadi kesalahan," kata Faridl.

Baca juga: KPU Jakpus simulasi layanan penyandang disabilitas di TPS
Baca juga: KPU gelar simulasi pemungutan suara bagi disabilitas


Namun demikian, Ketua Bawaslu Kabupaten Situbondo Ahhmad Faridl mengapresiasi pelaksanaan simulasi pemungutan dan penghitungan suara berbasis pemilih riil karena berbeda dengan simulasi pada pemilu sebelumnya.

"Simulasi Pemilu Serentak 2024 yang dilaksanakan KPU saat ini berbasis pemilih riil , yang artinya simulasi ini lebih mendekatkan kepada pemilih bagaimana mekanisme dan prosedur tata cara yang seharusnya dilaksanakan," katanya.

Menurut Faridl, pelaksanaan simulasi pemungutan dan penghitungan suara berbasis pemilih riil ini seharusnya menjadi salah satu miniatur dari proses pemungutan dan penghitungan suara pada saat penyelenggaraan Pemilu Serentak pada 14 Februari mendatang.

"Jadi, kegiatan simulasi ini menjadi miniatur, dan diharapkan saat hari pelaksanaannya lebih baik," katanya.

Baca juga: KPU Depok gelar simulasi pencoblosan di TPS 55 Cipayung Jaya
Baca juga: KPU Tanjungpinang targetkan zero pemungutan suara ulang di Pemilu 2024
Baca juga: Kanwil Kemenkumham simulasikan pencoblosan pemilu di Lapas Cipinang

 

Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024