REM membantu memastikan alat bantu dengar bekerja dengan baik, karena anatomi saluran telinga setiap orang berbeda-beda
Jakarta (ANTARA) - Kasoem Hearing Center memperkenalkan teknologi Real Ear Measurement (REM) untuk mengatasi gangguan pendengaran pada manusia dengan cara yang lebih komprehensif.
 
"REM membantu memastikan alat bantu dengar bekerja dengan baik, karena anatomi saluran telinga setiap orang berbeda-beda," kata salah satu Dokter Spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT) di Kasoem Hearing Center, Dr dr Siti Faisa Abiratno melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
 
Siti mengatakan REM merupakan teknologi yang berfungsi untuk mengukur secara objektif mengenai fungsi alat bantu dengar di dalam saluran telinga.
 
"Dengan REM, mudah-mudahan dapat memberikan manfaat yang maksimal kepada pasien, yang disesuaikan juga dengan hasil diagnosis," tambahnya.
 
Sebagai satu-satunya hearing center di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015, Kasoem Hearing Center memperkenalkan teknologi REM melalui cabangnya yang ke-27, yang dibuka sejak Sabtu, 27 Januari 2024 di Tomang, Jakarta Barat, sekaligus menjadikan cabang tersebut sebagai satu-satunya hearing center yang menjadikan pemeriksaan REM.

Baca juga: RS Mitra Keluarga-Kasoem kerja sama bentuk Jakarta Ear-Hearing Center
 
Siti menyambut baik dibukanya Kasoem Hearing Center di Tomang, karena masih banyak masyarakat di Jakarta Barat yang belum mendapatkan penanganan masalah pendengaran.

"Jadi, masyarakat di sekitar Jakarta Barat memiliki pilihan perawatan gangguan pendengaran. Termasuk teknologi pendengaran yang akan digunakan, jika memang diagnosis menunjukkan ada gangguan pendengaran," ucapnya.
 
Terkait hal tersebut, Deputy CEO Kasoem Hearing Center Trista Mutia Kasoem menyatakan hal tersebut merupakan bukti keseriusan pihaknya yang telah memenuhi kebutuhan dan menangani kasus gangguan pendengaran di Indonesia selama lebih dari 30 tahun.
 
"Dibukanya cabang ke-27, semoga menjadi fasilitas yang andal bagi semua yang ingin mendapatkan pelayanan pendengaran yang lengkap. Khususnya, di wilayah Jakarta Barat," ujarnya.
 
Melalui teknologi REM, Trista berharap hal tersebut dapat menambah nilai plus bagi pasien yang menggunakan teknologi pendengaran. Sebab, teknologi tersebut akan semakin membantu memaksimalkan teknologi pendengaran yang digunakannya.

Baca juga: Cochlear tingkatkan kesadaran masyarakat akan isu gangguan pendengaran
Baca juga: Kasoem CTEC Indonesia rayakan hari jadi ke delapan

 

Pewarta: Sean Muhamad
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024