AICIS kali ini bertujuan untuk mendefinisikan kembali peran agama, terutama Islam, dalam menghadapi tantangan kemanusiaan kontemporer di kancah global
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) menyatakan penyelenggaraan Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) ke-23 di UIN Walisongo, Semarang, pada 1-4 Februari 2024, bertujuan menghadirkan peran agama dalam menghadapi tantangan kemanusiaan.

"AICIS kali ini bertujuan untuk mendefinisikan kembali peran agama, terutama Islam, dalam menghadapi tantangan kemanusiaan kontemporer di kancah global," ujar Staf Khusus Menteri Agama Bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo di Jakarta, Senin.

Wibowo mengatakan penyelenggaraan AICIS 2024 pada 1-4 Februari 2024 bertepatan dengan Hari Internasional Persaudaraan Manusia yang ditetapkan PBB pada 4 Februari.

Peringatan Hari Persaudaraan Manusia Internasional ini didasarkan pada momentum ditandatanganinya Dokumen Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Berdampingan pada 4 Februari 2019 oleh Grand Syekh Al Azhar Ahmed Al Tayeb dan Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus.

Baca juga: AICIS 2024 di Semarang diperkuat pertemuan tokoh agama Asia Tenggara

Sebagai kelanjutan dari itu, didirikan Zayed Award for Human Fraternity. "Alhamdulillah, tahun ini NU dan Muhammadiyah telah ditetapkan sebagai penerima Zayed Award for Human Fraternity," kata Wibowo.

Ajang pertemuan antara akademisi, peneliti, dan tokoh agama di Asia Tenggara ini akan membahas berbagai isu, seperti agama, nasionalisme, dan kewarganegaraan di Asia Tenggara, dampak Isu dan ketegangan keagamaan internasional terhadap nasionalisme, kewarganegaraan, dan hak asasi manusia, hingga isu gender, spiritualitas, dan minoritas.

"Isu besarnya adalah peran agama dalam menguatkan nasionalisme, merespons krisis keadilan dan kesetaraan, masalah gender, serta kemaslahatan umat, termasuk yang berkenaan dengan krisis iklim," kata Wibowo.

Baca juga: AICIS 2024 akan bahas 328 paper dalam dan luar negeri

Direktur Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag Ahmad Zainul Hamdi mengapresiasi banyaknya makalah yang dikirim kepada panitia untuk mengikuti ajang tahunan Kemenag ini.

Meski dilaksanakan pada awal tahun, kata dia, penyelenggaraan AICIS 2024 mendapat respon yang luar biasa dari publik. Sebanyak 1.957 makalah yang masuk ke panitia berasal dari 11 negara, antara lain Afghanistan, Armenia, Mesir, Indonesia, Irak, Malaysia, hingga Maroko.

"Ini rekor sepanjang penyelenggaraan AICIS," katanya.

Baca juga: Kemenag buka pendaftaran makalah untuk event AICIS 2024, bahas peran agama dalam krisis kemanusiaan global

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024