Dari peristiwa tersebut diperkirakan taksiran kerugian korban bencana mencapai lebih dari Rp373 juta akibat rumah rusak ringan dan rumah rusak berat
Sleman (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menerima bantuan logistik dan peralatan untuk siaga darurat dalam penanggulangan bencana hidrometrologi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Bantuan berupa 200 paket sembako, 200 buah selimut, dan 200 buah terpal tersebut diserahkan secara simbolis oleh Anggota Komisi VIII DPR Esti Wijayanti kepad Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa di Kantor Sekretariat Daerah Sleman, Senin.

Baca juga: BPBD dirikan dapur umum untuk korban banjir Padang Lawas

Danang Maharsa mengatakan, kondisi Siaga Darurat Bencana Hidrometrologi di Sleman menjadi perhatian Pemkab Sleman, sehingga status ini kemudian ditindaklanjuti melalui SK Bupati Sleman No. 675 Tahun 2023, tentang Status Siaga Darurat Bencana Hidrometrologi di Sleman.

"Penetapan SK ini dilakukan untuk mengantisipasi ancaman bencana seperti kekeringan, banjir, angin kencang, tanah longsor, cuaca ekstrem dan kebakaran hutan mulai 1 Desember 2023 hingga 29 Februari 2024," katanya.​​​​​​​

Danang juga menyampaikan keprihatinan atas bencana puting beliung yang terjadi di Sleman pada Jumat (26/1) yang melanda wilayah Kapanewon (Kecamatan) Berbah, Prambanan, dan Kalasan.

Dari peristiwa tersebut diperkirakan taksiran kerugian korban bencana mencapai lebih dari Rp373 juta akibat rumah rusak ringan dan rumah rusak berat.

Baca juga: BPBD Garut libatkan PVMBG cek pergerakan tanah di Banjarwangi

"Untuk menanggulangi bencana ini kami telah melakukan sejumlah langkah seperti asesmen dampak bencana, pemotongan pohon yang menutup akses jalan yang membahayakan pengguna jalan, hingga menyalurkan bantuan kedaruratan," katanya.

Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Raditya Jati mengatakan salah satu upaya penanggulangan bencana dapat dilakukan dengan memperkuat pengetahuan masyarakat dalam menghadapi bencana. Hal ini dapat menjadi langkah untuk meminimalisir timbulnya korban lebih banyak.

"Masyarakat perlu diperkuat dengan berbagai cara, mulai dari simulasi, pelatihan dan pemahaman dalam mengantisipasi bencana," katanya.

Anggota Komisi VIII DPR Esti Wijayanti mengatakan penanggulangan bencana tidak hanya menjadi perhatian pemerintah, namun juga bagi seluruh masyarakat.

"Maka dari itu, pemahaman terhadap tindakan antisipasi bencana ini perlu dilakukan secara serius," katanya.

Baca juga: BPBD: Banjir luapan di Bireuen sudah surut, aktivitas kembali normal ​​​​​​​

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024