Beijing, (ANTARA/PRNewswire) - Presiden China Xi Jinping, Sabtu lalu, saling mengucapkan selamat dengan Presiden Perancis Emmanuel Macron dalam rangka 60 tahun hubungan diplomatik antara kedua negara tersebut.

Mengutamakan perkembangan hubungan bilateral, Xi siap bekerja sama dengan Macron agar momen 60 tahun hubungan diplomatik China-Perancis menjadi kesempatan untuk membuka lembaran baru, serta menjadikan kemitraan komprehensif dan strategis China-Perancis semakin solid dan dinamis. Dengan demikian, hal tersebut turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kedua negara dan umat manusia.

Ikatan erat antara kedua warga

Dalam beberapa dekade terakhir, warga China dan Perancis telah mempererat hubungan melalui kerja sama dan eksplorasi budaya.

Pada musim dingin ini, di Harbin Ice and Snow World yang ikonis, lanskap yang terinspirasi dari Tahun Kebudayaan dan Kepariwisataan China-Perancis, sangat mencerminkan hubungan kedua negara tersebut. Harbin Ice and Snow World memadukan dua situs warisan budaya yang ternama di dunia, Katedral Notre-Dame di Paris dan Kuil Langit (Temple of Heaven) di Beijing. Kedua karya pahat es ini, mewakili China dan Perancis, tersambung oleh sebuah jembatan yang melambangkan persahabatan.

Karya pahat dan patung es ini diresmikan Menteri Pariwisata Perancis Olivia Grégoire bertepatan dengan peluncuran Tahun Kebudayaan dan Kepariwisataan China-Perancis 2024 di Harbin Ice and Snow World pada 5 Januari lalu.

Senada dengan pesan dan ucapan selamat Xi, Sabtu lalu, Macron menyampaikan, dirinya ingin bekerja sama dengan presiden China guna mempererat hubungan ekonomi, kebudayaan, dan pertukaran pemuda secara bilateral. Menurut Macron, dia juga ingin terus meningkatkan kemitraan komprehensif dan strategis Perancis-China bersama Xi. Dengan demikian, kedua pihak dapat menghadirkan momen baru dalam hubungan bilateral pada periode 60 tahun berikutnya.

Mempromosikan hubungan antarwarga yang lebih erat

Dalam sebuah sambutan yang disampaikan lewat video di Beijing dalam rangka 60 tahun hubungan diplomatik China-Perancis, Xi mendorong kedua pihak agar memperluas kerja sama kebudayaan dan pertukaran antarwarga, serta mempromosikan hubungan antarwarga yang lebih erat dengan memanfaatkan Tahun Kebudayaan dan Kepariwisataan China-Perancis serta Olimpiade Paris.

Pada November 2023, pertemuan keenam mengenai mekanisme dialog tingkat tinggi China-Perancis dalam rangka pertukaran antarwarga berlangsung di Beijing. Di ajang ini, menteri luar negeri kedua negara ini menyaksikan penandatanganan dokumen kerja sama di sejumlah bidang, seperti pendidikan dan riset ilmiah, pariwisata kebudayaan dan kesehatan, serta meluncurkan daftar kegiatan pertukaran kebudayaan bermutu tinggi antara kedua negara pada 2024.

Di Olimpiade Musim Panas Paris 2024, Komite Olimpiade China akan menggelar "China House" selama ajang ini berlangsung. "China House" akan memperlihatkan pencapaian olahraga China, kebudayaan olahraga China sekaligus mendorong interaksi antara atlet China dan Perancis. Hal ini menjadi salah satu rangkaian acara yang akan memeriahkan Olimpiade Musim Panas Paris 2024, seperti disampaikan Duta Besar China untuk Perancis Lu Shaye kepada China Media Group, Jumat lalu.

Lu juga mencatat, pertukaran antarwarga antara China dan Perancis semakin intens pada era pascapandemi. "Hampir 46.000 warga China tengah menempuh pendidikan di Perancis, sedangkan, sekitar 1.000 sekolah dasar dan menengah pertama di Perancis telah membuka mata pelajaran bahasa Mandarin yang diikuti lebih dari 100.000 pelajar."

Di sisi lain, China mengeluarkan kebijakan bebas visa selama 15 hari bagi pemegang paspor biasa di enam negara, termasuk Perancis, sehingga pertukaran antarwarga terus meningkat.

"Jika hubungan China-Perancis diandaikan sebagai sebuah pohon besar, hubungan antarwarga menjadi akar yang kuat dan solid," ujar Lu.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2024