Dumai, Riau, (ANTARA) - Sekilas tak ada yang berbeda pada perkampungan ini dengan perkampungan lainnya. Sebagian besar rumah warga di sini bergaya panggung papan dan hidup rukun bertetangga. Permukiman ini secara teritori masuk wilayah Kota Dumai, Provinsi Riau.

Pada akhir Desember 2023, Kapolsek Sungai Sembilan Ajun Kompol B Purba dan jajaran serta sejumlah wartawan, termasuk ANTARA, menembus Sei Sepit untuk melakukan sosialisasi pendinginan situasi menjelang Pemilu 2024 ke perkampungan itu.

Agar bisa sampai di wilayah yang sangat terpencil dan terisolir dari Kota Dumai ini, rombongan harus menempuh perjalanan laut selama 3 jam menumpangi 2 kapal kayu sewaan dan 1 kapal patroli milik Polisi Air Polres Dumai.

Perjalanan lewat laut ini tidaklah mudah karena harus berhadapan dengan ombak, angin, panas terik matahari, dan menghindari jaring ikan yang dipasang nelayan.

Mendekati areal permukiman, kecepatan kapal harus dikurangi karena memasuki anak sungai yang bisa saja airnya sedang dangkal dan menghindari ranting-ranting pohon bakau di dasar sungai.

Memasuki alur anak sungai ini juga mesti berhati-hati karena konon terdapat buaya dan hewan buas darat lainnya, seperti harimau dan beruang.

Setiba di sana, ada beberapa rumah warga di Kampung Sei Sepit, Kelurahan Batu Teritip, Kecamatan Sungai Sembilan, ini terpasang stiker calon anggota legislatif untuk Kabupaten Rokan Hilir, meskipun secara administratif kampung ini merupakan wilayah Kota Dumai.

Rumah terpasang stiker ini hanya terpisahkan dua rumah saja dengan kediaman Ketua RT 009 Kelurahan Sei Sepit Umar Wijaya, itu juga masih satu blok atau berderet dengan rumah warga lain.

Kondisi jalan lingkungan di daerah cukup memprihatinkan. Jalan satu-satunya warga dibatasi dengan jalur parit sungai yang langsung tembus ke laut. Bagi warga yang tinggal di seberang jalan, mau tidak mau harus menyeberangi parit ini.

Kampung yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Sinaboi, Kabupaten Rokan Hilir, ini bisa dibilang sebuah wilayah terluar Kota Dumai. Untuk menjangkau daerah itu hanya ada dua pilihan, lewat darat atau laut.

Kenapa harus laut? Apabila sedang musim hujan, kondisi jalan sangat buruk dan berlumpur. Maklum masih lintasan jalan itu masih beralas tanah, sehingga pilihannya mesti menyeberangi laut.

Apabila musim kemarau, barulah sepeda motor maupun mobil bisa melewati jalan lintas itu dengan memakan waktu maksimal dua jam. Pada saat musim hujan ingin menggunakan jalur darat terpaksa harus memutar lewat jalan memasuki Kecamatan Sinaboi, dengan jarak tempuh makin panjang.

Kedatangan rombongan Polres Dumai dan wartawan ke Kelurahan Sei Sepit saat itu disambut hangat dan baik oleh Umar Wijaya. Saat itu, warga sudah berkumpul untuk mendengar penyampaian dari Kapolsek AKP B Purba didampingi Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (bhabinkamtibmas) Batu Teritip Brigadir Kepala Polisi Sari Malau.

Umar mewakili warganya menyatakan sudah sangat siap untuk mengikuti Pemilu 2024 dan mengaku tidak ada lagi persoalan konflik antarwarga, seperti kejadian beberapa tahun silam, ketika pelaksanaan pesta demokrasi muncul gejolak.

Persoalan terjadi karena tidak lebih hanya kekhawatiran adanya pemilih ganda, mengingat warga hidup di daerah perbatasan antara Kota Dumai dan Kabupaten Rohil. Saat itu KPU masing-masing daerah mengklaim berhak menempatkan tempat pemungutan suara (TPS) di dusun itu.

Menurut data, warga di kampung itu sudah memiliki KTP Kota Dumai. 
Sebagai orang lama, Umar Wijaya sangat mengetahui persoalan yang terjadi dan bahkan pernah mengalami hal buruk saat terjadi konflik antarwilayah tersebut.

Peristiwa ketegangan pada dua kali pelaksanaan pemilu di kampung itu lebih kepada perebutan lahan yang memuncak saat masyarakat harus menentukan pilihan untuk mencoblos sebagai warga Dumai atau Kabupaten Rokan Hilir.

Pada akhirnya, warga tidak mau lagi pusing dengan masalah perbatasan ini dan menyerahkan penyelesaian kepada pemerintah. Setelah melalui beberapa kali permohonan, terbitlah Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 84 Tahun 2019 tentang Batas Daerah antara Kota Dumai dan Kabupaten Rokan Hilir.

Warga akhirnya sudah saling mengerti dan paham bahwa situasi tenang dan kondusif harus terus dijaga dan menghindari perselisihan. Semua persoalan diserahkan ke pemerintah.

Kedatangan Kapolsek B Purba bersama insan media ini dimanfaatkan Umar dan warga dengan menyampaikan permohonan kepada Pemerintah Kota Dumai untuk dibangunkan infrastruktur jalan dan listrik yang memadai agar masyarakat tempatan bisa hidup lebih layak dan nyaman.

Kebutuhan infrastruktur dasar ini untuk menunjang kehidupan masyarakat supaya tidak terus terisolir dan terbuka akses mendukung perekonomian warga yang sebagian besar bermata pencarian sebagai nelayan dan petani.

Warga meminta supaya tidak muncul lagi konflik perbatasan, pemerintah segera membangunkan tugu tapal batas antara Dumai dan Rokan Hilir, sesuai Permendagri No 84 Tahun 2019. Mereka yakin jika sudah ada tugu ini, maka semakin jelas wilayah masing-masing.


Pemilu damai

Kapolsek AKP B Purba sebagai representasi kehadiran pemerintah atau negara menyampaikan imbauan dan pesan damai kepada masyarakat menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dalam rangka mendukung suksesnya pesta demokrasi.

Dengan semangat Polri Presisi dan rasa tulus ikhlas, Polres Dumai dan Polsek jajaran memberikan edukasi pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan demi terwujudnya Pemilu 2024 yang aman dan damai di Kota Dumai.

Kunjungan ini juga untuk bersilaturahmi, berdiskusi dan saling bertukar informasi dengan warga setempat guna mengetahui situasi, merespons persoalan yang terjadi dan memberikan solusi serta bantuan sesuai tanggung jawab kepolisian.

Guna mencegah potensi gangguan kamtibmas dan mewujudkan Pemilu Damai 2024 dalam suasana penuh ketenangan, Polsek Sungai Sembilan, intens turun ke wilayah yang masuk kategori TPS rawan.

Di mata aparat keamanan, warga di Kelurahan Batu Teritip ini secara umum sudah memaklumi kondisi dan tidak mau lagi berselisih karena akan menimbulkan banyak kerugian.

Polisi terus mengajak warga agar tidak mudah terprovokasi dengan isu negatif, berita bohong, ujaran kebencian dan isu mengenai suku, ras, dan agama (SARA) yang bisa memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

Edukasi makna Pemilu Damai 2024 oleh kepolisian ini sangat diperlukan agar seluruh masyarakat mendapatkan pemahaman benar di tengah banjir arus informasi di media sosial dan platform digital lainnya.

Ini salah satu upaya Polri dalam melindungi warga agar tidak salah langkah dan tidak terjebak informasi sesat yang berpotensi menimbulkan gangguan dalam pelaksanaan Pemilu 2024 yang dapat mengorbankan persatuan dan kesatuan bangsa.


Tertib data pemilih

Selain kepolisian, KPU Kota Dumai juga melakukan sejumlah langkah agar Pemilu 2024 berlangsung sukses dan damai. Langkah yang diambil KPU adalah koordinasi berjenjang, yaitu dengan KPU Kabupaten Rokan Hilir, KPU Riau dan KPU RI.


KPU Dumai sudah membersihkan data pemilih di wilayah itu dari potensi adanya pemilih ganda yang menjadi pemicu konflik pada pemilu sebelumnya.

Untuk pelaksanaan Pemilu 2024, KPU Dumai juga intensif turun ke lapangan, termasuk sosialisasi ke Kelurahan Batu Teritip, dengan 8 rukun tetangga ini.


TPS rawan

Sebagai langkah mengantisipasi tempat pemungutan suara (TPS) rawan, Polres Dumai akan menerapkan pola pengamanan di Kelurahan Batu Teritip dengan menempatkan dua polisi dan dua petugas perlindungan masyarakat atau Linmas.

Dalam penanganan wilayah yang dianggap rawan akan diberikan perhatian khusus agar tidak terjadi gangguan dan hambatan. Kesiapan pelaksanaan pemilu dan langkah antisipasi terus dimatangkan oleh seluruh pihak.

Kepolisian terus meningkatkan koordinasi dan sinergitas bersama pemerintah dan lembaga penyelenggara agar pelaksanaan pemilu dapat berjalan tenang, aman, dan lancar.

Kondisi saat ini, menurut Kapolres Dumai AKBP Dhovan Oktavianton, sudah tenang dan tidak ada lagi persoalan karena Pemilu 2024 sudah dipersiapkan sebaik mungkin," sebut Kapolres Dhovan.

Pada akhirnya, semua pihak, yakni penyelenggara pemilu, pengawas pemilu, Polri, TNI dan seluruh masyarakat harus memiliki komitmen yang sama untuk mewujudkan Pemilu 2024 yang berkualitas, aman, dan damai.

Pelaksanaan Pemilu 2024 di Kota Dumai sendiri diikuti sebanyak 231.485 orang, sesuai daftar pemilih tetap (DPT) yang tersebar di 36 kelurahan 7 kecamatan, dengan 925 TPS.

 

Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2024