Memiliki akses terhadap layanan keuangan merupakan hal yang berharga bagi para penyandang disabilitas
Jakarta (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meningkatkan layanan bagi difabel, khususnya layanan digital guna lebih mendorong tingkat inklusi keuangan melalui program strategis "Satu Difabel Satu Rekening".

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi dalam acara Seremonial Penandatanganan Kerja Sama antara OJK dan Kemenko Perekonomian di Jakarta, Jumat, mengatakan program tersebut merupakan bagian dari 10 program strategis OJK yang diarahkan untuk meningkatkan tingkat inklusi keuangan masyarakat.

"Kami punya 10 program prioritas OJK, misalnya kepada perempuan, UMKM, hingga difabel. Jadi, tadi dengan program Kemenko Perekonomian juga matching, punya program fokus yang sama," katanya.

Friderica atau yang akrab disapa Kiki menjelaskan dalam implementasi program "Satu Difabel Satu Rekening", pihaknya telah berkonsultasi dengan Komisi Nasional Disabilitas.

Dalam pertemuannya, ia mempelajari bahwa memiliki akses terhadap layanan keuangan merupakan hal yang berharga bagi para penyandang disabilitas.

Tak hanya peningkatan pada inklusi keuangan, Kiki menilai program strategis untuk mendorong aspek literasi keuangan masyarakat juga perlu ditingkatkan.

Salah satu upaya OJK, yakni menggunakan pemanfaatan teknologi melalui Learning Managment System Edukasi Keuangan (LMSKU) dan Sikapi UangMu yang juga disertai dengan modul ramah disabilitas.

Dalam paparannya, Kiki menyampaikan bahwa OJK telah melaksanakan 2.570 edukasi keuangan dengan total 647.968 peserta pada 2023.

Kemudian, para pelaku usaha jasa keuangan (PUJK) sudah menjalankan 2.607 edukasi keuangan dengan 409.284 peserta.

"Kita ajak PUJK, bagaimana kita memfasilitasi saudara-saudara kita, tidak hanya memudahkan mereka ketika mereka datang di bank, tetapi akses inklusinya juga kita bantu. Misalnya, mereka punya asuransi, bisa punya produk bank, ATM dan lain-lain, itu yang kita dorong," ujarnya.

Dengan menggandeng Kemenko Perekonomian dan Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Kiki berharap kerja sama tersebut mampu menjadi akses transformasi digital untuk peningkatan inklusi dan literasi keuangan masyarakat.

Baca juga: OJK Purwokerto segera jalankan program "Satu Difabel Satu Rekening"
Baca juga: OJK Bali tingkatkan kapasitas UMKM tenun kaum difabel 
Baca juga: OJK sampaikan tantangan dalam beri akses jasa keuangan kepada difabel


Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2024