Kendari (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara (Pemkab Kolut), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melaksanakan kegiatan penanaman sebanyak 500 bibit pohon untuk merehabilitasi sungai di Desa Latowu, Kecamatan Batu Putih.
 
Penjabat (Pj) Bupati Kolut Sukanto Toding di Kolut, Jumat, mengatakan bahwa 500 bibit pohon yang ditanam itu merupakan pohon bambu hitam yang ditanam di bantaran Sungai Desa Latowu sebagai bagian dari upaya rehabilitasi sungai.
 
"Tujuan ini adalah untuk meningkatkan ekonomi masyarakat setempat, seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan bambu yang berkualitas tinggi di daerah tersebut," katanya.
 
Dia menyebutkan bahwa langkah yang diambil untuk penanaman pohon itu merupakan respon atas bencana banjir yang baru-baru ini melanda di wilayah Kecamatan Batu Putih, Kolut.
 
Sukanto menegaskan bahwa pentingnya pelestarian lingkungan serta kearifan lokal dalam upaya untuk menjaga struktur tanah di sepanjang bantaran sungai, sehingga bisa mencegah terjadinya abrasi.
 
“Dengan penanaman bambu, kami tidak hanya memperkuat struktur tanah, tetapi juga memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat lokal, sehingga masyarakat setempat bisa menggunakan bambu-bambu tersebut untuk dijadikan peluang di sektor ekonomi,” ujarnya.
 
Ia menjelaskan bahwa penanaman bambu dipandang sebagai simbolik dalam memakmurkan bumi dan merespon perubahan lingkungan.
 
Ia menekankan pentingnya terus melakukan langkah-langkah proaktif dalam menjaga lingkungan, termasuk dengan menanam bambu di daerah-daerah yang rawan erosi.
 
“Langkah ini tidak hanya untuk memperkuat struktur tanah, tetapi juga sebagai upaya untuk memakmurkan bumi dan melindungi lingkungan alam, khususnya di wilayah tercinta Kabupaten Kolaka Utara ini” ungkap Sukanto.
 
Ia menambahka, langkah ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain yang menghadapi masalah serupa, serta memperkuat kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan dan kearifan lokal dalam pembangunan berkelanjutan.

Pewarta: La Ode Muh. Deden Saputra
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024