Surabaya (ANTARA) -
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima penghargaan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur sebagai Tokoh Nasional Peduli Ekonomi Kerakyatan dalam gelaran Prapanca Jazz 2024 sebagai bagian dari rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) 2024.
 
Penghargaan tersebut diberikan karena gubernur perempuan pertama di Jawa Timur tersebut dinilai sebagai tokoh yang konsisten dan kepeduliannya yang tinggi dalam meningkatkan ekonomi kerakyatan khususnya terhadap kemajuan dan perkembangan perekonomian UMKM di Jatim.
 
"Terima kasih kepada seluruh kawan-kawan PWI di Jawa Timur. Kinerja dan sinergi yang luar biasa selama ini, karena semua informasi yang terdesiminasikan oleh insan media di Jatim khususnya berkaitan dengan program Reformasi Birokrasi (RB) berdampak," ujarnya dalam keterangan pers Jumat.
 
Gubernur Khofifah menjelaskan penyebaran program RB berdampak, menjadi salah satu kunci keberhasilan pembangunan ekonomi kerakyatan di Jatim, setidaknya ada empat program yang telah dimaksimalkan, yakni penurunan kemiskinan, peningkatan investasi, maksimalisasi digitalisasi dan memaksimalkan program aktual dari Presiden.

Baca juga: Khofifah beri sinyal gandeng lagi Emil Dardak pada Pilkada Jatim 2024

Baca juga: Khofifah minta Unesa berikan penguatan proses industri manufaktur
 
"Kemiskinan ekstrem di Jatim turun secara ekstrem. Tahun 2021, kemiskinan ekstrem kita sebesar 4,4 persen dan per Maret 2023, jumlah kemiskinan ekstrem turun hingga menjadi 0,82 persen. Dan saya meyakini untuk September 2023 kalau keluar hasilnya akan turun lagi semoga mendekati nol persen. Mungkin di bulan Maret atau April ini keluar," ucapnya.
 
Selain itu, dari segi investasi, adanya peningkatan penanaman modal asing dan dalam negeri yang sangat signifikan, dengan indikator investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Jatim di Triwulan IV 2023 mencapai Rp45 triliun dan total tahun 2023 mencapai Rp145 triliun.
 
"Selama lima tahun terakhir PMA dan PMDN di Jawa Timur meningkat sangat signifikan. Alhamdulillah, kita patut bersyukur capaian realisasi investasi Jatim tahun 2023 secara kumulatif sungguh luar biasa yakni mencapai Rp145,1 triliun," kata mantan Menteri Sosial Republik Indonesia tersebut.
 
Tak hanya itu, dari segi industri manufaktur di Jatim, lanjutnya, per Mei 2024 akan meningkat dari 31 menjadi 35 persen dan hal itu nantinya setara dengan Jerman.
 
"Tentunya peningkatan ini salah satunya karena adanya pembangunan foil tembaga terbesar di dunia di wilayah KEK Gresik," tuturnya.
 
Program RB berdampak selanjutnya, kata Gubernur Khofifah, adalah digitalisasi. Terbukti hingga kini Pemprov Jatim telah menjalin kerja sama dengan Kings College London khususnya berkaitan dengan digital future.
 
"Insya Allah, September tahun ini sudah dimulai program master degree untuk digital future. Kenapa kami lakukan ini, karena kalau Jawa Timur sudah terkonfirmasi 35 persen untuk industri manufaktur per Mei tahun ini sehingga kami perlu melakukan perombakan adaptasi yang akhirnya berpengaruh pada peningkatan investasi dan manufaktur kita," ujar Khofifah.
 
Selanjutnya, dari sektor digital IT, Pemprov Jatim tercatat menjadi yang terbaik dalam Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dari seluruh provinsi di Indonesia serta sebagai pengguna E-katalog Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) dalam proses pembelanjaan daerah terbanyak nasional.
 
"Dari semua provinsi di Indonesia, E-Katalog terbanyak dari Jawa Timur. Ini artinya bahwa ekosistem di sini sudah terbangun sangat baik. Sehingga kemudian bisa dilakukan mentoring kepada kabupaten/kota untuk melakukan hal yang sama," kata orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.
 
Sementara itu, Ketua PWI Jawa Timur Lutfil Hakim menyampaikan bahwa acara tersebut merupakan kick off dari rangkaian HPN 2024 yang acara puncaknya akan dilaksanakan di Kabupaten Jember.
 
"PWI Jatim sengaja menggelar di awal Februari, agar masih bisa merayakan HPN Tingkat Provinsi Jawa Timur bersama Ibu Khofifah," katanya.
 
Peringatan HPN tingkat Jatim tersebut, kata dia, sengaja dibuat berbeda dengan penampilan musik Jazz karena hal itu merupakan simbol kebebasan dan kemerdekaan sesuai dengan prinsip Pers yang ekspresif dan berwarna, tapi tetap patuh pada kaidah serta prinsip jurnalistik.
 
"Di balik momen ini, kami para jurnalis ingin meneguhkan diri kita masing-masing agar tetap patuh pada kaidah. Pers punya peran mendamaikan, ini sangat beriringan dengan keinginan mewujudkan Pemilu damai," ujarnya.*

Baca juga: Khofifah: Pasar murah bantu daya beli masyarakat

Baca juga: Gubernur Jatim lantik Pj Bupati Sampang Rudi Arifiyanto

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024