Sarana KRL seri KCI-SFC120-V tersebut sudah sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan. KAI Commuter harus memenuhi persyaratan dengan mengajukan terlebih dahulu ke DJKA
Jakarta (ANTARA) - PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter mengatakan pengadaan tiga rangkaian kereta rel listrik (KRL) baru dari CRRC Sifang Co., Ltd, China senilai Rp783 miliar telah memenuhi spesifikasi.

Selain itu, juga mengikuti prinsip-prinsip good corporate governance (GCG).

Setelah penandatanganan kontrak kerja sama pengadaan sarana KRL Baru antara KAI Commuter dengan CRRC Sifang pada Rabu (31/1), KAI Commuter akan mendatangkan tiga rangkaian sarana KRL dengan seri KCI-SFC120-V.

"Sarana KRL seri KCI-SFC120-V tersebut sudah sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan. KAI Commuter harus memenuhi persyaratan dengan mengajukan terlebih dahulu ke DJKA," ucap Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Proses itu, kata dia, dilakukan untuk memastikan semua spesifikasi teknis telah memenuhi syarat sesuai dengan prasarana perkeretaapian yang ada di Indonesia. Seluruh proses tersebut juga berlaku untuk semua pengadaan sarana KRL di KAI Commuter.

Ia menjelaskan pada proses pengadaan itu, KAI Commuter juga harus memastikan time delivery (ketepatan waktu) pengiriman agar pengguna commuter line dapat terlayani dengan baik.

"Ini juga menjadi poin penting dalam pemenuhan sarana KRL khususnya di Jabodetabek, di mana kami harus memastikan ketersediaan sarana karena proses peremajaan terus dilakukan," ujarnya.

Dalam proses persiapan teknis, KAI Commuter terus membangun komunikasi dengan berbagai pihak penyedia atau manufaktur dari beberapa negara produsen sarana KRL.

"Setelah proposal resmi dari J-TREC (produsen KRL Jepang) kami terima Oktober 2023 lalu, pihak produsen ini menyampaikan adanya perubahan rekomendasi teknis dan pembiayaan yang diajukan dari proposal sebelumnya," ungkap Anne.

Selain terus berkomunikasi dengan J-TREC Jepang, KAI Commuter juga melakukan komunikasi ke Korea Selatan (Wojin dan Dawonsys) dan China (CRRC Sifang Qingdao) yang juga memproduksi kereta cepat Whoosh.

"Setelah menerima proposal dari keempat pihak tersebut, dari hasil pembahasan proses pengadaan sarana KRL, CCRC Sifang dapat memenuhi spesifikasi teknis dan time delivery yang sesuai dengan persyaratan dan harga yang kompetitif dibandingkan produk lainnya," kata Anne.

Selain itu juga, ia mengungkapkan dari sisi reputasi dan rekam jejak, CRRC Sifang sudah bekerja sama dengan 28 negara di dunia dalam menyediakan sarana commuter electric multilple unit (EMU) dengan berbagai kondisi di negara masing-masing pengimpornya.

"Ini juga yang memperkuat KAI Commuter untuk bekerjasama dengan CRRC Sifang. Dalam kerja sama ini, KAI Commuter dan CRRC Sifang juga sepakat untuk melakukan transfer knowledge untuk penanganan operasional ke depan," ucap Anne.

Direktur Utama PT KAI (Persero) Didiek Hartantyo menyampaikan KAI Commuter saat ini melayani sebanyak 1,3 juta pengguna di seluruh area operasional.

"Untuk itu, harus memiliki sarana KRL yang handal agar masyarakat dapat terlayani dengan baik," kata Didiek.

Usai penandatanganan kontrak kerja sama, Chairman of CRRC Sun Yongcai juga menyampaikan komitmen untuk memberikan kualitas sarana kereta terbaik ke Indonesia. Ia mengharapkan setelah kereta cepat, sarana KRL tersebut juga bisa menjadi produk yang bisa diandalkan di Indonesia.

KAI Commuter menekankan bahwa proses pengadaan sarana KRL baru sebagai langkah dalam pemenuhan sarana KRL untuk mengakomodir pengguna Commuter Line Jabodetabek yang diharapkan 2 juta lebih pengguna per hari pada 2025.

Saat ini rata-rata volume pengguna Commuter Line Jabodetabek pada hari kerja sebanyak 870-950 ribu orang perhari. Pada Januari 2024 ini, tercatat volume tertinggi pada Senin (2/1), yaitu sebanyak 941.771 orang, dengan rata-rata volume sebanyak 877.846 orang setiap hari kerja.

Baca juga: KAI Commuter dan CRRC Sifang kerja sama pengadaan rangkaian KRL baru

Baca juga: KAI Commuter sebut penyesuaian tarif KRL wewenang dari pemerintah

Baca juga: KAI Commuter layani 331 juta penumpang selama 2023

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024