...kebakaran semak belukar tersebut mengakibatkan perkembangan pohon jati yang ada di sekitar kawasan hutan jati terganggu.
Bojonegoro (ANTARA News) - Sedikitnya 60 hektare kawasan hutan jati di Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), terbakar dalam sembilan bulan terakhir dengan jumlah kerugian mencapai Rp100 juta.

Administratur Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bojonegoro, Anggar mengatakan kerugian kebakaran hutan yang terjadi bukan karena ada pohon jati yang mati, tapi karena kebakaran yang terjadi hanya di semak belukar.

Meski demikian, katanya, kebakaran semak belukar tersebut mengakibatkan perkembangan pohon jati yang ada di sekitar kawasan hutan jati terganggu.

"Kerugian yang terjadi bukan karena matinya pohon jati, tapi karena pohon jati yang berada di sekitar semak belukar yang terbakar perkembangannya terganggu," katanya, Sabtu.

Ia menjelaskan kebakaran semak belukar di kawasan hutan jati yang terjadi selama sembilan bulan terakhir lokasinya di antaranya di kawasan hutan jati Kecamatan Temayang, Kedungadem, dan Ngasem.

"Hari ini saya memadamkan kebakaran semak belukar di kawasan hutan jati Tengger Kecamatan Ngasem," ucapnya.

Menurut seorang petugas di Asper Tengger KPH Bojonegoro, kawasan hutan jati yang masuk Asper Tengger sering terbakar di sejumlah lokasi.

"Kalau hari ini yang terbakar semak belukar di kawasan hutan jati seluas 0,5 hektare, tapi sudah berhasil dipadamkan," jelasnya.

Di kawasan hutan yang terbakar itu, menurut dia, terdapat puluhan pohon jati yang ditanam pada 2008.

"Meskipun batangnya hitam nanti tetap bisa tumbuh normal," ucapnya.

Terkait dengan penyebab kebakaran, diduga lebih banyak disebabkan faktor kelalaian manusia, misalnya membuang puntung rokok.

"Biasanya penyebab kebakaran ada juga karena ada orang yang berburu karena kesulitan melewati jalan hutan kemudian membakar semak belukarnya agar bisa lewat," pungkasnya.

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013