Jangan sampai kita makan makanan bungkusan tapi isinya beracun. Jangan sampai kita minum obat, obatnya terlampau keras. Itu mesti dijaga itu
Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) meningkatkan kinerja dalam mewujudkan pelayanan yang mudah, bagus, dan murah, bagi masyarakat.

"Saya titip BPOM, BPJS Kesehatan. Kementerian Kesehatan itu tugasnya melayani kesehatan masyarakat. Melayani itu ada tiga mesti diingat, masyarakat mesti mudah dapat layanannya, mesti bagus layanannya, dan mesti murah layanannya," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam acara puncak HUT ke-23 BPOM di Jakarta, Minggu.

Ia mengatakan BPOM perlu membantu memudahkan proses pengadaan obat-obatan di Tanah Air, sehingga tidak terjadi disparitas obat di Indonesia.

"Jangan di Singapura dan Malaysia lebih mudah daripada di Indonesia. Jangan obat kankernya di sini nggak ada, di sana ada. Jangan dulu kalau vaksin kita nggak dapat, dapatnya negara-negara kaya duluan karena kita enggak bisa memproduksi," ujar Menkes.

Baca juga: Cegah ginjal akut terulang, Kemenkes-BPOM perkuat sistem awasi obat

Berikutnya pelayanan yang bagus, kata Menkes Budi, berkaitan dengan sisi kualitas produk obat dan makanan.

"Jangan sampai kita makan makanan bungkusan tapi isinya beracun. Jangan sampai kita minum obat, obatnya terlampau keras. Itu mesti dijaga itu," ucap Menkes.

BPOM juga perlu meningkatkan peran pengawasan terhadap kualitas obat, sehingga varian obat yang tersedia di Tanah Air terjamin secara khasiatnya.

"Jangan sampai ada obat bagus, di Singapura sudah masuk, di Indonesia belum masuk-masuk. Ada obat bagus di Malaysia dan Thailand sudah dapat, di kita baru setahun masuk," kata Menkes.

Baca juga: Menkes inginkan harga obat di Indonesia transparan

Terkait harga obat yang murah, Menkes Budi berpesan agar seluruh proses administrasi pengadaan obat diperbaiki.

"Saya bersyukur masyarakat Indonesia sudah dapat BPJS, dapat obat gratis banyak. Tapi kalangan menengah ke atas harus datang ke Malaysia karena di Malaysia obatnya lebih murah. Nah itu ada yang harus diberesin," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin.

Dalam kesempatan itu Menkes juga  mendoakan agar BPOM menjadi lebih baik pada usianya yang ke-23 dalam mewujudkan akses obat yang mudah, bagus, dan murah.

Baca juga: BPOM: Kebutuhan SDM jadi tantangan di HUT Ke-78 RI

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024