Jakarta (ANTARA) - Perusahaan teknologi global, Nokia menyepakati perjanjian lisensi paten 5G multi-tahun dengan produsen ponsel pintar asal China, yaitu Vivo yang mulai berlaku pada kuartal pertama tahun 2024.

Menurut laporan ET Telecom pada Senin waktu setempat, perjanjian ini mengakhiri proses ligitasi dari sengketa paten yang tertunda antara dua perusahaan itu.

Sesuai dengan yang telah disepakati kedua pihak, detail ketentuan dalam perjanjian tersebut dirahasiakan. Akan tetapi, Nokia mengungkapkan poin utama perjanjian itu adalah Vivo akan membayarkan royalti ke Nokia termasuk pembayaran yang mencakup masa ligitasi.

Baca juga: Nokia hadirkan inovasi AI pengubah jaringan melalui suara

Vivo menjadi produsen ponsel pintar besar ke-enam, setelah Apple, Samsung, Oppo, Honor, dan Huawei, yang menyepakati perjanjian lisensi paten dalam 13 bulan terakhir dengan Nokia.

"Kami senang telah mencapai kesepakatan dengan Vivo yang mencerminkan rasa saling menghormati untuk hak kekayaan intelektual satu sama lain," kata Presiden Nokia Technologies, Jenni Lukander.

Hal senada juga disampaikan Manajer Umum Departemen Urusan Hukum Vivo Mobile Communication, Xianwen Xu.

Baca juga: Nokia identifikasi tren teknologi tujuh tahun ke depan

Menurut dia, kesepakatan ini mencerminkan pengakuan serta rasa hormat terhadap nilai paten dari teknologi seluler.

"Ini juga memainkan peran signifikan dalam menciptakan perkembangan positif terhadap lingkungan di dalam industri," ujar Xianwen.

Diketahui saat ini Nokia Technologies sedang menuju tahap akhir dari siklus pembaruan lisensi ponsel pintar serta tengah menunjukkan perkembangan positif dalam area bisnis otomotif, barang elektronik, Internet of Things (IoT), dan multimedia.

Diperkirakan, angka penjualan tahunan Nokia Technologies dalam jangka waktu menengah akan mencapai 1,4 miliar euro hingga 1,5 miliar euro (Rp23,7 triliun hingga Rp25,3 triliun).

Baca juga: Nokia dan Red Hat hadirkan aplikasi "Core Network Nokia"
 

Penerjemah: Farhan Arda Nugraha
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024