Beijing, (ANTARA/PRNewswire) - Di sebuah rumah kaca yang berada di sebuah desa di Kota Tianjin, China Utara, berbagai sayur dan buah menunggu untuk diambil dan dikirim. Beberapa sayur dan buah bahkan telah dikemas agar dihidangkan di meja makan.

Desa Diliubu, dikenal sebagai wilayah penghasil sayur-sayuran utama bagi Beijing dan Tianjin, akan memasok produk pertanian di kota-kota besar pada Imlek mendatang, atau yang dikenal juga sebagai Tahun Baru China.

Desa ini menjadi pemberhentian pertama dalam kunjungan kerja Presiden Xi Jinping selama dua hari di Tianjin, dan Kamis lalu, Xi mengunjungi warga desa yang sempat terimbas bencana banjir parah pada musim panas lalu. Xi juga meninjau perbaikan yang ditempuh untuk mengembalikan aktivitas produksi di sektor pertanian lokal.

"Saya sangat memperhatikan pejabat akar rumput dan anggota masyarakat menjelang Imlek," kata Xi yang juga menjabat Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis China (CPC), serta Ketua Komisi Militer Pusat.

Selama bertahun-tahun terakhir, Xi memiliki tradisi untuk mengunjungi rakyat biasa, khususnya golongan yang kurang mampu, menjelang Imlek, hari libur yang paling penting dalam kalender China. Jatuh pada 10 Februari tahun ini, Imlek biasanya menjadi momen yang dirayakan bersama keluarga.

Rakyat selalu berada dalam benak Xi

Ketika menyampaikan pidato Tahun Baru 2024 satu bulan lalu, Xi memaparkan sejumlah isu yang tetap berada dalam benaknya, termasuk tempat-tempat yang terimbas bencana banjir, topan, gempa bumi, serta bencana alam lain.

Saat mengunjungi rakyat yang terimbas bencana banjir di Desa Diliubu, Kamis lalu, Xi kembali mengutarakan perhatiannya untuk golongan masyarakat tersebut.

"Komite Sentral CPC dan komite Partai bersama pemerintah di seluruh jenjang selalu memikirkan keselamatan dan kesejahteraan setiap orang," kata Xi kepada warga desa.

Presiden China tersebut bukan baru kali ini mengunjungi tempat yang dilanda bencana untuk mengawali kunjungan kerja tahunan sebelum Imlek. Pada Januari 2022, Xi melalui salju demi mengunjungi rakyat di sebuah desa kecil, Fengnanyuan, Provinsi Shanxi, China Utara, yang terimbas bencana banjir musim gugur.

Melestarikan budaya tradisional China

Terletak di tengah berbagai paviliun bergaya kuno dan gang kecil yang berkelok, Tianjin Ancient Culture Street, dihuni banyak merek ternama, tengah bersiap menyambut awal Tahun Naga.

Gapura bergaya kuno dan ikonik, dihiasi motif naga dan burung phoenix khas China, di lokasi tersebut kini memancarkan cahaya berwarna "merah khas China" dan menarik kunjungan berbagai orang dari seluruh negeri.

Saat mengunjungi kawasan ini Kamis lalu, Xi menekankan pentingnya pelestarian budaya tradisional China, sebuah pesan yang juga diutarakan Xi saat terakhir kali berkunjung ke Tianjin pada 2019.

Modernisasi China tidak akan tercapai tanpa melestarikan dan mempromosikan budaya dan kearifan tradisional China, seperti dijelaskan Xi.

Menjuluki Tianjin sebagai sebuah kota yang berkarakter dan penuh pesona, Xi mendorong upaya untuk melindungi dan memanfaatkan kawasan bersejarah dan situs budaya dengan sebaik-baiknya agar menjadi ciri khas kota modern.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2024