Yogyakarta (ANTARA News) - Operasi pemisahan bayi kembar siam Anita Rismiatun Rahayu dan Yunita Rismiatun Lestari di Rumah Sakit Dr Sardjito Yogyakarta yang berlangsung selama sekitar delapan jam, Sabtu pukul 14.35 WIB selesai tuntas, dan operasi berjalan lancar serta sukses. Kedua bayi itu berhasil dipisahkan pada sekitar pukul 12.00 WIB, dan baru pada pukul 14.35 WIB aktivitas pasca pemisahan selesai. Dr Rochadi yang memimpin tim dokter yang terdiri 40 orang dari berbagai ahli/spesialisasi yang menangani operasi itu mengatakan, setelah berhasil dipisahkan, kedua bayi ini masih harus melewati masa krisis selama tiga hari. Ia mengatakan, operasi pemisahan berlangsung cukup lama yaitu sekitar delapan jam, karena harus memisahkan usus besar, usus kecil dan kandung kemih yang ternyata menyatu. "Operasi ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati, karena tidak boleh melukai syaraf dan organ di sekitarnya," sambungnya. Dikatakan oleh dia, pihaknya saat ini menjaga kondisi bayi agar tidak sampai terjadi pendarahan, karena biasanya salah satu penyebab kegagalan dalam operasi adalah pendarahan dan infeksi. Kondisi kedua bayi saat ini cukup stabil, dan tekanan darah serta detak jantungnya selalu dimonitor, ujarnya. Rochadi juga mengatakan, sudah dibuatkan lubang dubur pada salah satu bayi tersebut, dan ternyata kedua bayi ini memiliki organ tubuh yang lengkap. "Sebelumnya kami mengkhawatirkan tidak ada vaginanya, tetapi ternyata ada. Rahim juga ada, masing-masing bayi punya, dan indung telur masing-masing juga punya," sambungnya. Kata dia, pengawasan terus dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi tekanan yang mendadak pada usus. "Untuk mengantisipasi, saat ini sudah dipasang selang dari hidung sampai ke lambung untuk mengeluarkan udara," ujarnya. Sedangkan tahap selanjutnya, pihaknya masih melakukan perawatan dan evaluasi selama satu minggu, dan asupan gizi seperti protein tetap diawasi. Bayi kembar siam Anita Rismiatun Rahayu dan Yunita Rismiatun Lestari yang lahir pada 21 Januari 2006 atau berusia 196 hari itu, merupakan anak nomor tiga dan empat dari pasangan Riswanto dan almarhumah Umiyatun, warga Dusun Dumpukan, Desa Karangtengah, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pelaksanaan operasi pemisahan bayi kembar siam ini disaksikan puluhan warga masyarakat termasuk keluarganya, serta sejumlah dokter melalui layar monitor yang disediakan pihak rumah sakit. Menurut pihak rumah sakit, biaya operasi yang mencapai sekitar Rp300 juta ditanggung bersama oleh PT Askes dan PT Jamkesos serta beberapa pihak lain.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006