Pangkalpinang (ANTARA) - Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung, Dr. Rusydi Sulaiman mengajak para mahasiswa dan pemuda di daerah itu mampu menyikapi politik dengan cerdas dan cermat.

"Kami sebagai orang tua mengajak mereka untuk lebih dewasa menyikapi politik praktis ini, untuk yang sifatnya pilihan terserah mereka, namun jangan ceroboh karena sebagai calon pemimpin masa depan, pemuda harus menyikapi persoalan secara bijaksana," kata Rusydi di Pangkalpianng, Selasa.

Baca juga: MPW Pemuda ICMI Babel deklarasi pemilu damai

Hal ini dikatakan Rusydi saat menjadi pembicara bersama Kepala Perum LKBN Antara Biro Babel, Joko Susilo pada dialog publik Deklarasi Pemilu Damai, Politik dan Pemilih Muda di Indonesia yang digelar oleh MPW Pemuda ICMI Babel diikuti puluhan mahasiswa se-Pulau Bangka.

Pada kesempatan itu, Rusydi memaparkan materi terkait politik dunia global, kekuatan politik, ekspedisi Napoleon dan nation state serta trias politika.

Baca juga: Pepelingasih Babel tingkatkan kepedulian pemuda lestarikan lingkungan

Menurut dia, politik di dunia global menyangkut tiga hal, yakni memperluas dan meningkatkan kerja sama internasional, partisipasi aktif dalam politik internasional untuk mencapai perdamaian dunia dan terbentuknya organisasi internasional.

"ICMI hubungannya dengan personalisasi cendekiawan harus mampu menyikapi semua suasana politik yang dihadapi dengan bijak cerdas dan cermat," katanya.

Baca juga: Stafsus Presiden: Pemuda Babel tidak hanya bergantung timah

Rusydi mengatakan, sebagai cendekiawan harus mampu bersikap independen dalam menyikapi politik praktis di Pemilu 2024 dengan melakukan penguatan-penguatan untuk peradaban ke depan.

Mahasiswa dan pemuda juga perlu memperbanyak diskusi untuk proses pendewasaan dalam berpolitik sekaligus mengajak mereka berpartisipasi dalam Pemilu 2024.

Menurut dia, pemuda yang sudah duduk di bangku kuliah lebih akademis dan aktif berkomunikasi, namun ketika politik itu identik dengan hal-hal yang pragmatis maka mahasiswa dan pemuda akan mengambil sikap yang tidak mau ikut campur karena di usia seperti itu memiliki pendirian yang cukup kuat.

Baca juga: Sandiaga ajak pemuda Babel gelorakan gerakan bangga buatan Indonesia

Ia berpesan para aktor politik tidak terlalu pragmatis dan jangan menganggap politik adalah jalan pintas meraih kekuasaan tanpa berpikir jauh ke depan karena saat berperan sebagai calon legislatif atau calon pemimpin harus mampu melepas permasalahan pribadi dan lebih memikirkan kemaslahatan umat.

"Karena jika mereka pragmatis, instan dan spekulatif maka akan merugikan diri sendiri, masyarakat diam bukan berarti tidak memperhatikan, masyarakat tetap menilai. Harus ada kontinuitas karena tujuan mencalonkan diri itu bukan hanya untuk pragmatis tapi akumulasi ke bentuk peradaban yang panjang," katanya.

Baca juga: Bupati Basel tutup kegiatan Jambore Pemuda Indonesia

Sementara, Kepala LKBN ANTARA Biro Babel Joko Susilo memaparkan peran media dalam mewujudkan Pemilu damai di Babel karena media massa memiliki kekuatan untuk mempengaruhi agenda media ke agenda publik.

"Media sangat dibutuhkan masyarakat karena masyarakat kita tidak bisa terlepas dari media bahkan sekarang bangun tidur juga yang dilihat itu gawai," katanya.

Menurut dia peran media di tengah pemilu dan godaan politik serta peran media dalam mencegah pemberitaan hoaks, SARA (suku, agama, ras dan antar golongan) dan kampanye negatif yang kerap terjadi dalam menghadapi pemilu saat ini.

Peran media harus memberi informasi publik berdasarkan fakta yang sebenarnya. Selain itu juga menjadi penjernih informasi terhadap hoaks, berita berbau SARA dan kampanye negatif.

Beberapa waktu lalu Ketua Bawaslu Babel mengungkapkan medsos di Babel berada di urutan ketiga, setelah DKI Jakarta dan Maluku utara, yang mengarah ke SARA.

"Di sinilah peran penting dari arus utama media, selain menyajikan pemberitaan secara netral, juga berperan mencegah hoaks, SARA dan kampanye negatif, guna mewujudkan pemilu damai," demikian Joko Susilo.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta/Elza Elvia
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2024