Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria mengatakan pemanfaatan teknologi kecerdasan artifisial atau Artificial Intelligence (AI) perlu dilaksanakan dengan tata kelola yang bisa diakui secara global sebagai bentuk dorongan atas pendekatan inklusif untuk mengikis kesenjangan digital.

 

“Kami mengusulkan agar bagaimana digital divide bisa dihilangkan dengan mengedepankan inklusivitas dari semua negara yang mengembangkan AI,” kata Wamenkominfo Nezar Patria dalam Ministerial Session Regional Approach to Advance Ethical Governance of Artificial Intelligence, di Brdo Congress Centre, Slovenia, Senin (5/2).

 

Dalam diskusi yang melibatkan representasi dari Amerika Latin, Afrika, Eropa dan ASEAN, hampir semua negara mendukung arti penting panduan penggunaan AI.


Baca juga: Nezar tekankan perlunya tata kelola AI pastikan pemanfaatan yang aman

Baca juga: Wamenkominfo sebut pedoman AI buat tata kelola AI lebih optimal

 

Menurut Wamen Nezar, salah satu bagian penting dari panduan etis menekankan AI dapat diadopsi semua kalangan sehingga muncul komitmen bersama untuk mengikis kesenjangan digital.

 

“Saya kira semua berkomitmen menghilangkan yang namanya digital devide sehingga tidak ada yang tertinggal, no one left behind,” ujar Nezar.

 

Wamenkominfo menjelaskan peran penting Indonesia di kawasan ASEAN yang menurutnya keberadaan ASEAN dapat memperkuat komunikasi dan pertukaran wawasan antar anggota termasuk dalam implementasi pemanfaatan AI.

 

“Dengan tren pemanfaatan AI dan penciptaan tata kelolanya, interaksi negara-negara anggota ASEAN juga tidak luput dari diskusi tentang AI,” ujarnya.

 

Menurut Nezar, salah satu hasil dari diskusi intensif tentang AI di kawasan ASEAN berupa pengesahan Panduan ASEAN tentang Tata Kelola dan Etika AI. Panduan itu disepakati dalam Pertemuan Menteri Digital ASEAN di tanggal 31 Januari hingga 2 Februari 2024 lalu.

 

“Panduan ASEAN tentang Tata Kelola dan Etika AI itu sendiri menyoroti beberapa prinsip utama seperti transparansi, keadilan, keamanan, keandalan, kemanusiaan, perlindungan data, akuntabilitas, dan integritas yang sejalan dengan komitmen Indonesia, mendorong inklusivitas, dan menutup kesenjangan digital,” jelasnya.

 

Selama rangkaian Forum Global UNESCO tentang Etika AI, Wamenkominfo Nezar Patria didampingi Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Usman Kansong dan Staf Ahli Menteri Kominfo Bidang Media Massa Widodo Muktiyo.

Baca juga: Kemenkominfo sebut tantangan tata kelola AI di Indonesia

Baca juga: Kemenkominfo dorong dibuatnya regulasi komprehensif tentang AI

 

Pewarta: Putri Hanifa
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024