Saya sangat bersyukur mendapat bantuan dari Kementerian Sosial. Tidak hanya bantuan kesehatan, tetapi juga bantuan berbagai kebutuhan pokok
Jakarta (ANTARA) -
Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Sentra Galih Pakuan di Bogor bergerak cepat memberikan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) kepada Mulyadi (46) yang menderita penyakit liver serta lambung kronis di Bogor Jawa Barat, sehingga semangatnya bangkit kembali.
 
“Saya sangat bersyukur mendapat bantuan dari Kementerian Sosial. Tidak hanya bantuan kesehatan, tetapi juga bantuan berbagai kebutuhan pokok, kebutuhan dasar nutrisi, alat kebersihan diri, hingga perlengkapan rumah tangga,” kata istri Mulyadi Siti Masitoh dalam keterangannya yang disiarkan di Jakarta, Rabu.
 
Dia menjelaskan, salah satunya ialah kemensos ikut membantu melunasi tunggakan uang pendaftaran sekolah anak Mulyadi. Bahkan, uang SPP bulanan anaknya tersebut sudah dilunasi sampai Juni 2024 dengan total Rp1.005.000.
 
Mendapat kabar tentang Mulyadi, Kementerian Sosial sejak Senin (29/01) menyalurkan bantuan kepadanya berupa pengobatan di RSUD Kota Bogor.
 
Adapun diagnosa sementara dari dokter yang bertugas saat itu, Mulyadi mengalami pembesaran kelenjar tiroid yang dicurigai mengarah pada tumor.
 
Karena itu, observasi akan terus dilakukan untuk memastikan jenis tumor yang diidap Mulyadi, sehingga penanganannya bisa tepat sembari ia menjalani rawat jalan.
 
Kemensos hingga Selasa (6/2) masih terus memberikan perhatian kepada Mulyadi.

Perhatian ini tidak hanya diberikan untuk Mulyadi seorang, namun juga anggota keluarganya.
 
Bukan hanya itu, Siti juga mengatakan Kemensos memberikan bantuan mesin jahit yang nantinya dapat digunakkan Mulyadi ketika sudah sembuh.
 
“Bahkan kami mendapat mesin jahit yang bisa digunakan bapak nanti ketika sudah sembuh,” katanya.
 
Berdasarkan informasi dari Siti, aktivitas sehari-hari Mulyadi ialah bekerja sebagai penjahit.

Sebelum pandemi Covid-19, Mulyadi mempunyai dua orang pegawai dalam menjalankan usahanya. Akan tetapi karena saat ini pesanan sepi, Mulyadi menjalankan usahanya sendirian.
 
Sementara itu sejak tiga bulan lalu, Mulyadi menderita benjolan di leher yang semakin hari semakin besar. Semenjak ada benjolan itu, Mulyadi mengalami sesak napas, badan lemas, dan berat badannya menurun drastis.
 
Dengan riwayat kesehatan yang demikian, Kementerian Sosial akan terus melakukan pemantauan terhadap kesehatan Mulyadi selama melakukan pengobatan rawat jalan.

Selain itu, istri Mulyadi mendapat bantuan modal untuk berwirausaha dan akan terus menerima pendampingan agar usahanya lancar, sehingga penghasilan yang diperoleh bisa menjadi penopang ekonomi keluarganya.

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2024