Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo meminta pemerintah provinsi (pemprov) harus mengoptimalkan sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki untuk memperkuat ekosistem inovasi.

"Tantangan demografi yang semakin kompleks harus betul-betul disikapi dengan serius. Generasi muda harus lebih semangat berinovasi. Dalam hal ini, paling tidak 4 persen usia produktif Indonesia itu memiliki usaha rintisan," kata Yusharto saat kunjungan kerja ke Badan Riset dan Inovasi Daerah Jawa Tengah, Selasa (6/2), sebagaimana siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu.

Menurut Yusharto, usia produktif merupakan momentum untuk mengembangkan keterampilan, mengejar peluang karier, hingga berkontribusi secara maksimal terhadap pembangunan ekonomi dan sosial suatu bangsa.

Dia menambahkan pengoptimalan usia produktif merupakan investasi jangka panjang bagi pembangunan negara.

Baca juga: BSKDN susun program tahun anggaran 2025 untuk perbanyak "mining"data

Dengan memperkuat potensi dan kualitas masyarakat di usia produktif, pemerintah dapat menciptakan fondasi yang kokoh bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

"Kita bisa membangun kerja sama lintas kementerian dan lembaga (K/L), bahkan melibatkan pihak swasta untuk memastikan usia produktif benar-benar dapat berperan dalam peningkatan inovasi," ucapnya.

Pada kesempatan itu, Yusharto mengapresiasi Pemprov Jateng yang memiliki inovasi dalam berbagai urusan, meliputi urusan pangan, kesehatan, pendidikan, informatika, hingga perdagangan.

"Dari segi jenis-jenisnya, kita bisa melihat seluruh urusan pemerintahan itu sudah ada inovasinya, tinggal bagaimana kita mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari," jelasnya.

Baca juga: Kepala BSKDN minta pemkab harus cermat identifikasi potensi inovasi

Dia menilai Pemprov Jateng secara konsisten telah melaporkan inovasi daerah sejak tahun 2018. Dari tahun 2019 hingga 2023, Pemprov Jateng memiliki predikat provinsi sangat inovatif pada gelaran Innovative Government Award (IGA).

"Untuk tahun 2023 sangat inovatif, dengan skor 65,40 dan jumlah inovasi yang dilaporkan 190 inovasi," tambahnya.

Sejalan dengan itu, dia berharap pada tahun 2024 pelaporan inovasi Pemprov Jateng semakin meningkat.

Yusharto juga mengimbau agar Badan Riset dan Inovasi Daerah Jateng dapat mengonsolidasikan berbagai inovasi di organisasi perangkat daerah (OPD), satuan kerja, hingga masyarakat.

"Bapak, Ibu, kami siap membantu Pemprov Jawa Tengah untuk menjadi provinsi yang lebih baik dengan memaksimalkan usia produktif, salah satunya terkait pemanfaatan riset sebagai dasar inovasi," ujarnya.

Baca juga: Kepala BSKDN sebut inovasi harus beri nilai tambah bagi masyarakat

Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2024