Jakarta (ANTARA) - Proyek pertumbuhan inklusif ASEAN bersama-sama dengan USAID (Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat) yang salah satunya adalah ASEAN Single Window berhasil menghemat transaksi perdagangan sekitar 6,5 miliar dolar AS atau Rp102 triliun pada periode hingga 2023.

“Saya bersemangat untuk mengungkap angka baru bahwa ASEAN Single Window (ASW) telah menghemat transaksi pedagang sekitar 6,49 miliar dolar AS sekaligus meningkatkan kepatuhan dan transparansi,” kata Duta Besar Amerika Serikat untuk Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara Yohannes Abraham pada acara ASEAN-USAID di Gedung Sekretariat ASEAN, Jakarta, Rabu.

Abraham menuturkan penghematan transaksi tersebut merupakan akumulatif dengan nilai penghematan per transaksi berkisar 2.300 dolar AS atau Rp36 juta.

Menurut dia, USAID dengan program inovasi, perdagangan, dan e-commerce (IGNITE), berupaya membantu ASEAN meningkatkan pengoperasian ASW melalui umpan balik langsung dari para pedagang dan mendata penghematan biaya yang dicapai para pedagang yang menggunakan ASW.

Pada awal proyek IGNITE ASEAN-USAID dimulai pada akhir 2018, jumlah formulir bea cukai digital yang dipertukarkan oleh negara ASEAN melalui ASW sebanyak 137.230. Kemudian pada September 2023, total kumulatif dokumen yang dipertukarkan meningkat menjadi 4,4 juta formulir.
Baca juga: Pertemuan ASEAN CECWG pastikan stabilitas dan ketahanan ekonomi

Abraham menegaskan bahwa inovasi teknologi, khususnya kemajuan pesat pada kecerdasan bantuan memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan dan transformasi ekonomi.

“Inisiatif ini menyederhanakan proses impor dan ekspor di kawasan ini sehingga meningkatkan kecepatan, mengurangi biaya dan meningkatkan keandalan,” ucap Abraham.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal, ASEAN Kao Kim Hourn mengatakan bahwa negara ASEAN bekerja keras untuk tidak hanya mendorong perdagangan antar kawasan tapi juga dengan partner ASEAN seperti Amerik Serikat dan ASW sangat membantu meningkatkan perdagangan di kawasan dan di luar kawasan.

“ASEAN Single Window ini sangat membantu meningkatkan perdagangan tidak hanya di ASEAN tapi dengan Amerika Serikat dan fakta bahwa Amerika Serikat juga mendukung ASEAN melalui ASW. Ke depan, kami mengorganisir untuk melanjutkan (kerja sama) itu, kita bicara mengenai perdagangan dunia yang akan menjadi penggerak kemakmuran,” tuturnya.

Adapun proyek ASEAN-USAID IGNITE bertujuan untuk memperkuat lingkungan yang lebih menguntungkan untuk perdagangan lintas batas baik bagi ASEAN dan ASEAN. Salah satunya diwujudkan dengan mendukung perluasan ASW, sebuah portal daring yang menghubungkan semua jendela tunggal nasional negara-negara ASEAN dengan memberikan panduan teknis mengenai pengembangan tiga formulir utama bea cukai yang sekarang diperdagangkan melalui ASW.

Tiga formulir tersebut adalah Dokumen Deklarasi Pabean ASEAN (ACDD). Perjanjian Perdagangan Barang ASEAN (ATIGA) e-form D, dan sertifikat e-Phyto yang diperlukan untuk perdagangan tanaman dan produk nabati.

Baca juga: ASEAN-UE sepakat intensifkan hubungan perdagangan dan investasi
Baca juga: Kemenangan Indonesia di ADA 2024 bukti sukes program "startup digital"


Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024