Jakarta (ANTARA) - PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter baru-baru ini menandatangani kontrak kerja sama pembelian tiga rangkaian kereta baru dari produsen kereta asal China, CRRC Sifang.

Keputusan tersebut diambil setelah mempertimbangkan harga yang kompetitif dan spesifikasi yang paling sesuai untuk kebutuhan Indonesia.

Tiga rangkaian kereta yang dibeli dari CRRC Sifang tersebut bernilai Rp783 miliar, lebih rendah dibandingkan proposal yang ditawarkan produsen Jepang.

Selain CRRC Sifang, tiga produsen kereta lainnya antara lain dua dari Korea Selatan (Korsel) dan satu dari Jepang ikut dalam lelang.

Namun, KAI Commuter memutuskan untuk memilih kereta buatan China karena spesifikasinya sesuai dengan yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia dan harganya yang kompetitif.

"Dari spesifikasi teknis, yang sangat mendekati adalah dari CRRC Sifang karena mereka memang memproduksi sesuai kebutuhan kita dan sudah melakukan survei terlebih dahulu," kata Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba dalam konferensi pers di Jakarta pada Selasa (6/2).

Dia membandingkan dengan kereta buatan Jepang dan Korsel yang spesifikasinya lebih disesuaikan dengan kondisi di negara mereka, sehingga belum tentu cocok dengan kebutuhan Indonesia. Salah satunya terkait spesifikasi penyejuk ruangan atau AC.

Selain itu, KAI Commuter juga mempertimbangkan lama waktu pengiriman karena jumlah penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) di kawasan Jabodetabek saat ini terus meningkat, mendekati 1 juta penumpang per hari.

Rangkaian kereta buatan CRRC Sifang direncanakan tiba di Indonesia sekitar 15 bulan sejak penandatanganan kontrak, kemudian memasuki tahap uji coba perjalanan sejauh 4.000 kilometer sebelum akhirnya bisa mulai mengangkut penumpang pada tahun depan.

Alasan lain KAI Commuter memilih CRRC Sifang adalah karena kredibilitas dan rekam jejak perusahaan tersebut, yang berpengalaman dalam memasok kereta ke 28 negara di dunia.

Kerja sama dengan CRRC Sifang itu termasuk transfer pengetahuan dan pengadaan suku cadang. Kedua perusahaan tersebut pada November 2023 juga telah menjalin kerja sama pengadaan sarana kereta rel yang ditenagai oleh listrik (Electric Multiple Unit/EMU) dan sarana kereta bermesin diesel (Diesel Multiple Unit/DMU).


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2024