Garut (ANTARA) - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut Nurdin Yana melakukan pengecekan langsung pendistribusian beras bantuan pemerintah untuk memastikan tepat sasaran dan jumlah kepada warga miskin di Garut, Jawa Barat.

"Pelaksanaan ini mudah-mudahan sampai pada sasaran dengan baik, tanpa ada apapun, kemudian juga bekerja dengan ikhlas," kata Nurdin Yana saat meninjau pendistribusian beras bantuan dari Bapanas RI di Desa/Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, Rabu.

Ia menuturkan pemerintah pusat menyalurkan bantuan beras untuk Kabupaten Garut dengan jumlah sasaran seluruhnya sebanyak 296.885 keluarga penerima manfaat (KPM) yang dikirim melalui PT Pos Indonesia dan diawasi secara ketat.

Baca juga: Bey minta kabupaten/kota percepat distribusi bantuan beras

Beras yang diberikan kepada masyarakat itu, kata dia, sebanyak 10 kilogram untuk setiap KPM sebagai bantuan stimulan meringankan beban hidup dan menjaga ketahanan pangan masyarakat.

"Cadangan beras alhamdulillah sudah didistribusikan. Bantuan beras sebanyak 10 kilogram per KPM ini mudah-mudahan cukup untuk satu bulan," katanya.

Ia mengatakan peninjauan langsung ke lapangan itu, salah satunya ke Kecamatan Cikelet daerah pelosok wilayah selatan Garut, untuk mengetahui bahwa bantuan sudah sampai dan diterima masyarakat.

Baca juga: Bantuan pangan 2024 mulai disalurkan untuk 87.225 KPM di Purwakarta

Selain itu, dia juga menginstruksikan langsung ke jajaran kecamatan maupun desa untuk memastikan tidak ada warga yang kesulitan atau kekurangan pangan.

"Jangan sampai ada warga yang tidak makan," katanya.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Garut Aji Sukarmaji menambahkan, penyaluran bantuan beras sudah mencapai 70 persen dari total 296.885 KPM yang tersebar di 42 kecamatan.

Ia berharap pendistribusian beras yang melibatkan PT Pos Indonesia itu bisa berjalan lancar dan sudah diterima masyarakat sesuai target sebelum 9 Februari 2024.

Baca juga: Pemerintah lanjutkan Program Bantuan Pangan hingga Juni 2024

"Tinggal dua hari selesai, dan sekarang kami juga melakukan monitoring," katanya.

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024