“Partai Buruh begitu lolos ke Senayan, akan membangun negara kesejahteraan. Yang kami ingat adalah tiga prinsip, yaitu pertama, kesetaraan kesempatan. Bahasanya gampang, kamu boleh kaya, tapi jangan miskinkan kami kaum kelas pekerja,”
Jakarta (ANTARA) - Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan bahwa pihaknya akan mewujudkan negara kesejahteraan apabila perwakilan partainya lolos ke DPR RI.
 
“Partai Buruh begitu lolos ke Senayan, akan membangun negara kesejahteraan. Yang kami ingat adalah tiga prinsip, yaitu pertama, kesetaraan kesempatan. Bahasanya gampang, kamu boleh kaya, tapi jangan miskinkan kami kaum kelas pekerja,” kata Said ketika ditemui di "Kampanye Nasional Partai Buruh" di Istora Senayan, Jakarta, Kamis.
 
Prinsip yang kedua, lanjut dia, adalah redistribusi kekayaan yang adil dan merata, yakni dengan jaminan sosial, makanan, pendidikan, air bersih, pengangguran, dan perumahan.
 
“Yang ketiga, ada tanggung jawab publik, yaitu dalam bentuk kalau kita kerja, bayar pajak. Kalau kita nggak bekerja, dibayar oleh negara dalam bentuk jaminan pengangguran,” ujarnya menambahkan.
 
Oleh karena itu, dengan dilaksanakannya kampanye nasional, Said yakin elektabilitas Partai Buruh akan menembus angka hasil survei internal yang dilakukan partainya bersama salah satu lembaga survei, yaitu sebesar 4,778 persen.
 
“Kami berkeyakinan lolos, dan begitu lolos, naikkan upah sebesar 15 persen, hapus outsourcing, 12 juta hektar tanah dikembalikan pada rakyat, perahu akan kita berikan secara gratis kepada nelayan, guru dan tenaga honorer harus diangkat menjadi PNS, perlindungan terhadap buruh perempuan, masyarakat adat, anak-anak, penindakan tegas terhadap HAM, dan antikorupsi,” ujarnya menegaskan.
 
Partai Buruh menggelar “Kampanye Nasional Partai Buruh Cabut Omnibus Law - UU Cipta Kerja” yang digelar di Istora Senayan, Jakarta. Acara itu dihadiri oleh puluhan ribu pendukung dan juga dari kelompok buruh, di antaranya adalah FSPMI Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dan Serikat Petani Indonesia (SPI).
 
Pemilu 2024 diikuti 18 partai politik nasional, yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai NasDem, Partai Buruh, Partai Gelora Indonesia, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Hanura, Partai Garuda, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Perindo, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Ummat.
 
Selain itu, Pemilu 2024 juga diikuti enam partai politik lokal, yakni Partai Nanggroe Aceh, Partai Generasi Atjeh Beusaboh Tha'at dan Taqwa, Partai Darul Aceh, Partai Aceh, Partai Adil Sejahtera Aceh, dan Partai Soliditas Independen Rakyat Aceh.
 
Pemungutan suara Pemilu 2024 dilakukan secara serentak untuk memilih calon anggota legislatif serta presiden dan wakil presiden pada tanggal 14 Februari 2024.
 
Untuk pilpres, KPU telah menetapkan tiga pasangan capres-cawapres, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.

 

Pewarta: Nadia Putri Rahmani
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024