Jakarta (ANTARA) - Pedagang bunga di depan vihara tertua di Jakarta, yakni Vihara Dharma Bakti, mengaku omzetnya menjelang Imlek 2024 menurun dibandingkan tahun 2023.

"Kalau dari kemarin-kemarin itu (jelang Imlek 2024) dapat Rp500 ribu, Rp1 juta sampai Rp1,5 juta per hari. Kalau (jelang Imlek) tahun lalu itu kan bisa sampai Rp5 juta per hari," kata Dudung (62) saat ditemui vihara di Jakarta Barat itu pada Jumat.

Menurut Dudung, sekarang umat mungkin lebih memilih beribadah di rumah sendiri dibandingkan beribadah di vihara sehingga kebutuhan bunga untuk beribadah di vihara berkurang.

"Mungkin sudah pada ibadah di rumah sendiri kali ya? Makanya tahun ini kurang," kata Dudung.

Baca juga: Vihara tertua di Jakarta masih sepi pengunjung jelang Imlek 2024

Beberapa bunga yang dijual Dudung adalah bunga teratai yang dijual Rp10 ribu per tangkai, bunga sedap malam Rp10 ribu dan bunga gerbera Rp5 ribu per tangkai.

"Bunga-bunganya buat sembahyang. Ini dijual per batangan gitu. Kalau bunga teratai Rp10 per batang, bunga sedap malam Rp10 ribu, bunga gerbera Rp5 ribu," kata Dudung.

Ia mengaku telah berjualan di depan Vihara Dharma Bakti sejak 1985. "Kalau saya di sini udah (sejak) 1985," kata Dudung.

Ia berharap pada Jumat (19/2) dan Sabtu (10/2), dagangan bunganya banyak yang laku terjual.

"Ya mudah-mudahan besok sama pas Imlek ramai gitu ya. Biasanya kalau pasang-pasang begini udah ramai biasanya dia (pembeli)," kata Dudung.

Baca juga: Kelenteng Hok Tek Tjeng Sin tetap merayakan Imlek di tahun politik

Vihara tertua di Jakarta, yakni Vihara Dharma Bakti di Jalan Kemanggisan III, RT 03/01, Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat, masih sepi pengunjung menjelang Tahun Baru Imlek 2575 pada 10 Februari 2024.

Pengurus Vihara, Ayn (45) mengatakan bahwa dibandingkan menjelang Tahun Baru Imlek pada tahun lalu, pengunjung Vihara, baik yang untuk beribadah atau sekadar berkunjung terbilang sepi tahun ini.

"Dibanding tahun lalu, sekarang (jelang Tahun Baru Imlek) sepi orang sembahyang, pengunjung juga," kata Ayn saat ditemui di sela-sela kesibukannya mempersiapkan perayaan Tahun Baru Imlek 2575 pada Jumat.

Ayn mengatakan bahwa menjelang Imlek tahun sebelumnya, umat Buddha yang datang beribadah bisa mencapai 500 orang, sementara pada tahun ini hanya sekitar 100 orang.

"Kalau yang sembahyang jelang Imlek tahun-tahun sebelumnya itu bisa 500-an orang, sekarang hanya 100-an orang," ujar Ayn.
Baca juga: Heru: Perayaan Imlek jadi salah satu bentuk solidaritas umat beragama

Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024