Lumba-lumba jenis hidung botol dengan panjang 1,5 meter hingga dua meter dan berat sekitar 40 kilogram
Mukomuko (ANTARA) -
Warga temukan satu bangkai lumba-lumba terdampar di kawasan pantai Air Hitam Kecamatan Pondok Suguh, Kabupaten Mukomuko.
 
Kepala Kepolisian Sektor Pondok Suguh Iptu Albeth Salomo Sinulaki dalam keterangannya di Mukomuko, Jumat, mengatakan satu ekor lumba-lumba ditemukan oleh warga di wilayah ini Kamis sore.

Baca juga: Kawanan paus dan lumba-lumba mati usai terdampar di Selandia Baru
 
"Warga menemukan lumba-lumba dalam kondisi sudah mati dan busuk. Lumba-lumba jenis hidung botol dengan panjang 1,5 meter hingga dua meter dan berat sekitar 40 kilogram," ujarnya.
 
Selanjutnya, katanya, pihaknya bersama dengan warga setempat menguburkan lumba-lumba tersebut dekat pinggir pantai karena selain itu tidak ada lagi yang bisa dilakukan oleh pihaknya.
 
Pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Mukomuko Rasidin menyebutkan bahwa memang ada satu bangkai lumba-lumba terdampar di kawasan Pantai Air Hitam Kecamatan Pondok Suguh.
 
Rasidin mengatakan, pihaknya mendapat informasi dari warga terkait adanya satu bangkai lumba-lumba yang terdampar di kawasan pantai Air Hitam Kecamatan Pondok Suguh, Kamis malam.

Baca juga: Desa wisata Iboih Sabang raih rekor MURI populasi lumba-lumba
 
"Kita upayakan bangkai lumba-lumba tersebut untuk dikubur, karena kalau diteliti di situ sering sekali ditemukan bangkai lumba-lumba di pantai ini," ujarnya.
 
Ia mengatakan, bahwa lumba-lumba sering mati di sepanjang pantai Air Hitam, Kecamatan Pondok Suguh. Setiap tahun ada saja satu hingga beberapa ekor lumba-lumba yang mati di pinggir pantai wilayah itu.
 
Pada tahun 2023, katanya, ada satu bangkai lumba-lumba terdampar di kawasan pantai Air Hitam Kecamatan Pondok Suguh. Ukuran lumba-lumba yang terdampar tahun sebelumnya sama dengan tahun ini.
 
Terkait dengan ukuran bangkai lumba-lumba yang terdampar di pantai ini, ia mengatakan, pihaknya tidak mengukurnya secara langsung sehingga tidak mengetahui detail ukurannya.
 
Termasuk penyebab lumba-lumba itu mati pada tahun-tahun sebelumnya, ia mengatakan, pihaknya tidak tahu penyebabnya karena lumba-lumba sering mati dan terdampar di pantai itu.

 
 
 
 
 
 

Pewarta: Ferri Aryanto
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024