Penggunaan kemasan siap ekspor merupakan kunci keberhasilan dalam memperluas peluang ekspor....
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menekankan pentingnya penggunaan kemasan siap ekspor kepada para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk meningkatkan daya saing produk Indonesia.

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga saat menghadiri diseminasi "Peluang Pasar Global Melalui Kemasan Siap Ekspor" yang berlangsung di Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, Jumat, menyatakan para pelaku UMKM dapat meningkatkan daya saing produk mereka, salah satunya melalui penggunaan kemasan siap ekspor.

"Penggunaan kemasan siap ekspor merupakan kunci keberhasilan dalam memperluas peluang ekspor ke negara-negara yang telah berhasil dibuka akses pasarnya," ujar Wamendag Jerry melalui keterangan di Jakarta, Jumat.

Wamendag menyampaikan, dalam upaya meningkatkan ekspor, sangat penting untuk selalu berupaya meningkatkan nilai dan fungsi suatu produk sehingga siap menghadapi persaingan di negara-negara pasar ekspor.

Jerry mengatakan pula nilai ekspor nonmigas Indonesia mencapai 242,9 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada 2023.

Adapun neraca perdagangan Indonesia pada 2023 juga masih menunjukkan tren positif, dengan surplus sebesar 36,93 miliar dolar AS.

Lebih lanjut, Indonesia telah berhasil mengimplementasikan 37 perjanjian perdagangan, 15 perjanjian perdagangan sedang dalam proses perundingan, dan 16 lainnya dalam tahap penjajakan.

Para pelaku usaha diharapkan dapat memanfaatkan perjanjian perdagangan yang telah diimplementasikan untuk mengembangkan produknya ke pasar global, sehingga dapat memperluas dan menciptakan pasar baru guna meningkatkan ekspor.
Baca juga: Rumah BUMN tingkatkan kualitas kemasan produk 12 UMKM di Sabang
Baca juga: Menggunakan kemasan daur ulang dorong keberlanjutan produk UMKM

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024