Jelas ini adalah hoaks dan fitnah. Pertama, tidak ada pembelian pesawat Mirage. Meski itu direncanakan, namun sudah dibatalkan
Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Menteri Pertahanan Dahnil Anzar Simanjuntak menyatakan bahwa kabar yang menyebut Komisi Antikorupsi Uni Eropa menyoroti Prabowo Subianto atas kasus korupsi pembelian pesawat tempur Mirage, sebagai berita bohong atau hoaks
 
"Jelas ini adalah hoaks dan fitnah. Pertama, tidak ada pembelian pesawat Mirage. Meski itu direncanakan, namun sudah dibatalkan," kata Dahnil dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu.
 
Ia menekankan bahwa tidak ada kontrak efektif di Kementerian Pertahanan karena pembelian tersebut dibatalkan dan tidak akan menjadi opsi kembali lantaran adanya permasalahan fiskal.
 
"Pak Prabowo sebagai Menhan ingin mencari pesawat yang terbaik, namun tentu tidak mudah. Jadi, terkait dengan Mirage, walaupun ini sudah dibatalkan, tidak menjadi opsi lagi sekarang karena salah satu pertimbangannya adalah kapasitas fiskal," tutur dia menjelaskan.
 
Alasan kedua, lanjut Dahnil, berita tersebut telah ditelusuri oleh tim Tim Kampanye Nasional (TKN) dan ditemukan informasi bahwa berita tersebut disiarkan di aggregator berita Microsoft, MSN, dan diambil dari laman Meta Nex.
 
"Kalau kemudian diambil atau dicek di Meta Nex, berita itu tidak ada sama sekali. Jadi, dari sisi teknis dan sisi konten yang saya sebutkan tadi, ini jelas-jelas fitnah," ujarnya.
 
Ia menduga berita itu sengaja dibuat untuk menyebarkan fitnah bagi pasangan calon nomor dua tersebut.

Baca juga: Prabowo: Semua pesawat tempur kita "refurbish"

Baca juga: Menhan sebut jam terbang 12 unit Mirage 2000-5 baru 30 persen

Baca juga: Menhan: Pembelian Mirage 2000-5 penyesuaian menuju Rafale
 
"Dari sisi teknis, jelas ini juga sengaja diciptakan oleh orang-orang tertentu untuk menebar fitnah bagi Pak Prabowo dan Mas Gibran terkait dengan pemilihan yang akan dilakukan beberapa hadir ke depan," kata dia.
 
Ia menyayangkan warganet dan media yang mengangkat isu tersebut, dan tidak berupaya menyampaikan bahwa berita tersebut hoaks dan fitnah.
 
"Ini adalah upaya yang busuk sekali, jahat sekali untuk memfitnah Pak Prabowo karena seperti yang saya sebutkan, secara konten tidak ada pembelian. Artinya, tidak mungkin yang disebutkan di dalam berita itu benar," ujarnya.
 
Sementara itu, Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran Habiburokhman mengatakan bahwa TKN akan menempuh upaya hukum.
 
"Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran tengah mencadangkan hak kami untuk melakukan upaya pembelaan hukum dan kebijakan hak-hak kami dengan melaporkan orang-orang yang melakukan fitnah ini," tegas dia.
 
Sebelumnya, beredar kabar di laman Meta Nex yang menyebut bahwa Menhan Prabowo tengah disorot oleh Komisi Antikorupsi Uni Eropa karena diduga menerima sejumlah uang hasil pembelian 12 pesawat Mirage 2000-5 dari negara Qatar.
 
Pesawat bekas tersebut dibeli dan direncanakan akan datang pada 2025. Berdasarkan pemberitaan di situs tersebut, Prabowo dikabarkan menerima sejumlah uang dari hasil pembelian pesawat tersebut dari pihak Qatar.
 
Uang tersebut dikabarkan digunakan oleh Prabowo sebagai biaya politik untuk pencalonan dirinya sebagai calon presiden.

Pewarta: Nadia Putri Rahmani
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2024