Vancouver (ANTARA News) - Kanada bertambah keras terhadap warganya yang secara seksual mengeksplotasi anak kecil di mana saja mereka berada di dunia ini.

Perdana Menteri Kanada Stephen Harper, Senin (16/9), mengumumkan perubahan baru akan diusulkan bagi hukum di negeri tersebut agar bisa lebih baik melindungi anak-anak dari orang yang secara seksual mengeksploitasi mereka baik di dalam maupun luar negeri.

"Pembaruan ini juga akan memperhitungkan tanggung jawab kita untuk melindungi anak-anak di mana saja. Kita mesti melakukan apa yang dapat kita kerjakan untuk melindungi anak kecil yang tak berdosa di luar perbatasan kita," kata Harper di pinggiran Vancouver, Richmond.

Ia menambahkan, "Itu mengirim pesan jelas kepada para penjahat yang mempermalukan bangsa kita dengan mengorbankan anak kecil di luar negeri."

Di antara perubahan yang diusulkan yang disampaikan oleh Harper kepada anggota parlemen ialah ketentuan pemberitahuan baru mengenai pelanggar seks di negeri tersebut yang melakukan perjalanan ke luar Kanada.

Selain itu, usul tersebut menyerukan pembentukan bank data baru komputer yang bisa diakses masyarakat untuk memungkinkan pembagian informasi yang lebih baik antara polisi dan pasukan keamanan perbatasan guna melacak pelanggar seks, demikian laporan Xinhua.

Menurut Pemerintah Kanada, sebanyak 44 persen korban dalam serangan seksual yang dilaporkan kepada polisi pada 2011 ialah terhadap anak-anak.

Di seluruh dunia, rata-rata satu juta anak dieksploitasi oleh wisatawan seks dan penyelundup setiap tahun.

Melalui hukuman lebih keras terhadap pelanggar seks anak, kata Harper, itu juga akan mempersulit pelanggar seks yang diketahui untuk melakukan perjalanan ke luar negeri.

Harper, yang menyebut pelanggar seks "penjahat paling buruk", mengatakan perubahan yang diusulkan tersebut akan mengubah pusat perhatian pada hak korban dan keluarga yang perlu didahulukan.
(C003)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013