Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendukung satuan pendidikan vokasi dan industri bekerja sama dalam pengembangan bidang lingkungan hidup.

Plt. Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Uuf Brajawidagda menyatakan selama ini pihaknya juga berupaya menghilangkan sekat antara dunia industri dan pendidikan melalui Merdeka Belajar.

“Semoga kerja sama ini segera terlaksana sehingga bisa menjadi inspirasi bagi industri-industri lain untuk bisa berkontribusi kepada satuan pendidikan kita,” katanya dalam keterangan di Jakarta, Senin.

Dalam hal ini, PT Enerflow Engineering Indonesia dan PT Siskindo Utama Dharma menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) dengan beberapa satuan pendidikan vokasi seperti Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) dan Politeknik Negeri Manado (Polimdo).

Selain itu, juga Politeknik Negeri Batam (Polibatam) dan Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) serta melibatkan Institut Teknologi PLN (ITPLN).

Baca juga: Kemendikbudristek dukung keterampilan vokasi siswa berkebutuhan khusus

Sebagai tahap awal, melalui kerja sama ini PT Enerflow Engineering akan bekerja sama dengan keempat politeknik dan ITPLN untuk mengembangkan dan memproduksi perangkat dalam sistem pengolahan limbah cair dan padat untuk industri.

Pengembangan dan produksi akan dilakukan bersama-sama di unit-unit teaching factory di masing-masing politeknik dengan melibatkan ITPLN.

Sementara untuk ruang lingkup kerja sama dengan PT Siskindo Utama Dharma diwujudkan ke dalam penyediaan jasa service, calibration, maintenance, repair governor, serta pengembangan sparepart yang terkait dengan governor.

Governor merupakan alat yang sangat vital sebagai pengendali pengoperasian pada satuan pembangkit atau turbin generator ataupun diesel yang dapat diatur baik secara manual atau secara otomatis.

Direktur PT Enerflow Engineering Indonesia dan PT Siskindo Utama Dharma Yunita Fahmi menuturkan bidang lingkungan hidup menjadi potensi dari pekerjaan di masa depan sehingga masing-masing politeknik akan mampu menyediakan sumber daya manusia (SDM) yang andal dan kompeten.

Baca juga: Kemendikbudristek ajak seluruh pihak kuatkan pendidikan vokasi

“Ini juga akan mampu mengembangkan dan memberikan nilai tambah bagi produk-produk yang selama ini diproduksi,” ujarnya.

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan limbah khususnya limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), Yunita mengatakan kebutuhan alat seperti incinerator limbah sangat banyak sehingga perlu kolaborasi untuk memenuhi perangkat tersebut.

Alat itu tidak hanya digunakan di industri pembangkit listrik tetapi juga industri-industri lain termasuk rumah sakit dan puskesmas-puskesmas di seluruh Indonesia.

“Oleh karena itu, kami menggandeng politeknik dan ITPLN karena kami melihat politeknik memiliki potensi yang sangat besar untuk tidak hanya memproduksi tetapi juga melakukan pengembangan alat bersama,” kata Yunita.

Direktur PPNS Rachmad Tri Soelistijono menilai kerja sama antara PT Enerflow Engineering Indonesia dan PT Siskindo Utama Dharma tidak hanya akan menambah kompetensi pada mahasiswa, namun juga memperkuat teaching factory di PPNS.

Baca juga: Kemendikbudristek: Pendidikan vokasi suplai SDM andal dan kompeten

“Kerja sama ini tidak hanya benefit profit saja, tetapi lebih dari itu, mahasiswa akan memiliki kompetensi bidang perawatan governor untuk meningkatkan kompetensi keilmuan mereka,” kata Rachmat.

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024