Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komite III Dewan Perwakilan Daerah Sulistiyo mengatakan, pemerintah sudah saatnya memikirkan regulasi yang memungkinkan lahirnya rumah sakit Indonesia di Arab Saudi.  

"Sudah saatnya Indonesia mempunyai rumah sakit di Arab Saudi," kata Sulistiyo dalam kunjungan kerja ke Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Daerah Kerja Makkah, Arab Saudi, Senin (16/9).

Menurutnya, kalau BPHI hanya dipakai untuk musim haji saja, maka pada rentang waktu sembilan bulan berikutnya peralatan yang ada tidak bisa dimanfaatkan.

Pertimbangan lainnya, menurut Sulistiyo, adalah bahwa orang Indonesia yang beribadah umrah dari waktu ke waktu semakin banyak.

"Mulai perlu dipikirkan bukan hanya rumah sakit untuk melayani jamaah haji, tapi rumah sakit Indonesia di Arab Saudi yang bisa melayani seluruh warga Indonesia yang sedang ke sini," ujarnya seperti dikutip Media Center Haji Daker Makkah.

Sulistiyo menegaskan DPD akan mendukung pemerintah dan bahkan berencana memberikan rekomendasi tentang hal ini, meskipun ia menyadari kewenangan regulasi ini ada di tangan DPR.

"Kami akan melakukan komunikasi dengan DPR," ujarnya.

Pada kunjungan tersebut, Ketua Delegasi Komite III DPD RI Istibsyarah juga menilai persiapan yang dilakukan BPHI dalam menyambut kedatangan jamaah haji dari Madinah sudah baik.

"Semua tempat dan alatnya sudah bagus. Tapi saya berharap tidak ada pasien yang ke sini. Saya juga berharap obat-obatnya tidak laku, kecuali vitamin," kata Istibsyarah.
 
Istibsyarah memuji persiapan Daker Makkah menyambut jamaah haji Indonesia yang saat ini masih di Madinah dan akan tiba di Makkah mulai Kamis (19/9).

"Setelah mendapatkan laporan dan dari hasil pantauan di lapangan, saya melihat persiapan PPIH (Panitia Penyelenggara Ibadah Haji) Daker Makkah sudah sangat baik dalam menyambut kedatangan jamaah haji Indonesia yang sekarang masih di Madinah," katanya.

Sementara itu, Kepala Daker Makkah Arsyad Hidayat menjelaskan bahwa Daker Makkah akan menggunakan setiap perangkat untuk melakukan sosialisasi. "Sosialisasi akan dilakukan baik secara langsung kepada jamaah, atau melalui media massa," terang Arsyad.

"Kita sudah menyiapkan tips praktis bagi jamaah terkait dengan keamanan, situasi Masjidil Haram, dan cuaca. Bahkan, saat rombongan jamaah tiba di Makkah, ketua regu atau ketua rombongan harus membacakan tips-tips tersebut sebelum jamaah turun dari bus," kata Arsyad.  

Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013