London (ANTARA News) - Jose Mourinho siap mengapus salah satu kenangan terburuknya selama berkarir sebagai manajer Chelsea saat kembali ke Liga Champions melawan juara liga Swiss FC Basel Kamis dini hari lusa.

Laga terakhir Mourinho di Liga Champions saat menukangi Chelsea terjadi ketika ditahan seri 1-1 oleh klub Norwegia Rosenborg yang kala itu membuat marah pemilik klub Roman Abramovich.

Hubungan memburuk kala itu antara Abramovich dan Mourinho pun mencapai puncaknya setelah Mourinho dipecat 48 jam setelah laga melawan Rosenberg itu.

Di masa kepemimpinannya, Mourinho menorehkan kejayaan pada Chelsea dengan memenangi dua kali juara Liga Premier, dua Piala Liga dan sekali Piala FA.

Mourinho yang kemudian menjuarai Liga Champions bersama Inter Milan pada 2010, juga menderita dua kali kekalahan memalukan dalam dua kali semifinal Liga Champions melawan Liverpool sewaktu menangani Chelsea.

Namun menyusul kembalinya dia ke klub ini dari Real Madrid pramusim lalu, pelatih berusia 50 tahun itu berkesempatan untuk meyakinkan Chelsea guna memiliki kenangan bagus di masa mendatang.

Chelsea telah menjuarai Liga Champions pada 2012 dan kemudian meraih trofi Liga Europa musim lalu. Kini yang lebih tertekan adalah Mourinho.

Untuk mengatasi ini, Mourinho akan menyeimbangkan hasrat menjuarai Liga Premier dengan tuntutan berkiprah di ajang Eropa.

Artinya dia harus memprioritaskan permainan mana yang harus dimainkan pada setiap kompetisi. Dia harus memilih tiga posisi gelandang serang yang sulit dia tentukan, antara Eden Hazard, Juan Mata, Oscar, Andre Schurrle dan Willian yang semuanya mumpuni.

"Saya tak tahu apakah saya bisa membuat mereka tetap senang," kata Mourinho. "Saya senang karena saya punya begitu banyak pemain bagus dan saya senang melakukan benar atau salah karena saya melakukannya dengan cara yang jujur.

"Saya tak akan menghakimi dari kata-kata atau wawancara, tidak pula dari agen atau orangtua atau teman atau komentar atau wartawan atau Twitters atau hal-hal seperti itu.  Saya akan membiarkan sepakbola berbicara dan saya akan biarkan sepakbola yang memutuskan."

Basel mempunyai energi pembunuh raksasa di Liga Champions setelah kemenangan meyakinkan 2-1 dari Manchester United musim 2011-12 yang membuat klub Swiss ini melaju ke babak knockout.

Namun Chelsea yang saat itu ditangani Rafael Benitez terlalu kuat untuk Basel ketika kedua tim bertemu pada semifinal Liga Europa Mei lalu dengan menang agregat 5-2 sebelum kemudian menggondol trofi ini setelah memenangi final melawan Benfica.

Chelsea difavoritkan memuncaki klasemen grup yang juga dihuni Schalke 04 dan Steaua Bucharest ini, namun ada sedikit margin peluang menang bagi klub asuhan Murat Yakin.

Kekalahan 0-1 Sabtu lalu dari Everton membuat Mourinho mengalami kekalahan pertama di Liga Premier sejak kembali ke Stamford Bridge.

Namun Hazard berkata mustahil bagi sebuah klub seperti Chelsea bisa kalah dua kali berturut-turut.

"Kami menghadapi pertandingan lain Rabu (waktu setempat) di Liga Champions dan kami mesti menang karena Chelsea adalah klub besar," kata Hazard seperti dikutip AFP. "Jika kami kalah dalam dua laga maka itu sangatlah buruk bagi kami."

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013