Paling nggak perlu lima hari untuk menstabilkan dia"
Jakarta (ANTARA News) - Hingga hari kedelapan keberadaan jamaah haji Indonesia di Tanah Suci, Selasa, sudah dua jamaah Indonesia yang meninggal dunia.

"Yang meninggal sudah dua, yang pertama atas nama Tuan Safwan Sadar, usia 59 dari Kloter Lop 5 (Lombok) karena penyakit gagal jantung," kata Kasubsi Kesehatan Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Madinah, dr. Teddy Ervano Rahman di Madinah, Selasa.

"Yang satu lagi meninggal hari ini Bapak Nasir usia 72, meninggal karena penyakit kronis hepatisis B dengan TBC Paru dan reaksi imbas obat semacam alergi," kata Teddy seraya menambahkan bahwa Nasir berasal dari Kloter Soc 3 (Solo).

Sementara yang dirawat di RS Arab Saudi, katanya, terdapat tiga orang, masing-masing dua di RS King Fadh dan satu orang di RS Miqat Madinah. Adapun yang dirawat di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) ada delapan jamaah. Teddy menjelaskan, penyakit yang paling banyak diderita jamaah yang dirawat adalah darah tinggi dan jantung, diikuti diabetes dan paru-paru, serta gangguan kesadaran akut karena dehidrasi.

Ditanya mengenai rencana pergerakan jamaah dari Madinah ke Makkah yang dijadwalkan dimulai Kamis (19/9), Teddy mengatakan, ada tiga jamaah yang diajukan untuk dievakuasi.

"Ada tiga jamaah sini yang kita ajukan ke Muasasah akan kita evakuasi ke BPHI Makkah. Berarti dengan dua ambulans," katanya seperti dikutip Media Center Haji.

Ketiga pasien tersebut adalah satu pasien sakit jantung yang belum stabil sehingga belum layak kembali ke kloter dan akan ditransfer ke BPHI Makkah, dan pasien yang pernah lepas sendi bahunya, sudah membaik namun makannya belum bagus jadi belum bisa dilepas.

Sedang pasien lainnya adalah pasien yang mengalami gangguan jiwa. "Paling nggak perlu lima hari untuk menstabilkan dia," tambahnya.

Terkait adanya Virus Corona, dr Teddy berpesan agar jamaah tidak batuk sembarangan dan menghindari orang batuk karena virus tersebut dapat ditularkan melalui batuk.

Selain itu, ia meminta agar jamaah selalu mencuci tangan dan tidak mengucek mata serta mengorek hidung tanpa cuci tangan terlebih dahulu. Jamaah juga harus punya perlengkapan sendiri seperti sendok dan gelas.

Soal jamaah yang dicurigai terinfeksi virus itu, pemerintah Arab Saudi meminta agar jamaah segera dikirim ke RS Saudi, katanya.

Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013