Jakarta (ANTARA) - Chief Compliance Officer (CCO) Reku, Robby, memandang bahwa kenaikan harga Bitcoin (BTC) merupakan momentum yang dapat dimanfaatkan investor untuk mengoptimalkan peluang dengan mulai mempertimbangkan instrumen investasi berisiko tinggi.

Namun begitu, Robby mengingatkan agar investor tetap bijak dan cermat. Para investor pemula yang belum familier dengan instrumen berisiko, seperti aset kripto maupun saham, dapat mengambil strategi diversifikasi untuk lebih mendistribusikan risiko.

"Selain itu, investor juga perlu menyesuaikan pemilihan aset pada komposisi portofolionya dengan profil risiko investasinya," kata Robby dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Pelaku industri sebut kripto bisa jadi pilihan diversifikasi investasi

Bitcoin, sebagai salah satu aset kripto terpopuler, menembus harga 50 ribu dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp778 juta (dengan asumsi kurs Rp15.579) pada Senin (12/2). Meroketnya harga Bitcoin terjadi untuk pertama kalinya sejak akhir 2021.

Merujuk situs CoinMarketCap, kenaikan Bitcoin tersebut diikuti dengan sejumlah aset kripto lainnya yang menghijau. Dalam sepekan, Ethereum (ETH) terapresiasi di level Rp41,4 juta atau 14,38 persen dan Solana (SOL) juga naik 18,58 persen menuju level Rp2,04 juta.

Robby mengatakan, kenaikan harga Bitcoin juga dibarengi dengan sentimen positif pada iklim investasi secara keseluruhan. Selain pasar kripto, indeks saham AS seperti S&P 500 juga mengalami kenaikan 1,45 persen dalam lima hari terakhir dan 5,37 persen dalam satu bulan terakhir.

"Indeks Dow Jones Industrial Average juga turut mencapai rekor baru intraday yang didorong oleh saham-saham di sektor teknologi dan keuangan. IHSG juga mengawali pekan ini di zona hijau," ujar dia.

Crypto Researcher Reku, Fahmi Almuttaqin, mengatakan bahwa tahun ini menyiratkan kepercayaan diri investor dalam mengambil risiko. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa aspek, salah satunya meningkatnya hash power atau kekuatan komputasi yang menjalankan blockchain Bitcoin.

Baca juga: Reku dan ABI kolaborasi gelar literasi aset kripto dan "blockchain"

Selain itu, kepercayaan diri investor juga dapat ditinjau dari aspek meningkatnya aliran dana investasi masuk terlepas dari situasi suku bunga tinggi yang ada saat ini serta berkembangnya beragam naratif yang didukung meningkatnya investasi ke proyek-proyek kripto baru di berbagai sektor.

Laporan aliran dana investasi masuk Coinshares pada 12 Februari 2024 menunjukkan peningkatan inflow yang konsisten dengan adanya 1,1 miliar dolar AS net inflow minggu lalu. Peningkatan tersebut membuat Asset Under Management (AuM) di instrumen kripto berada pada level tertinggi sejak awal 2022 di angka 59 miliar dolar AS.

Fahmi memandang, peningkatan tersebut menarik karena terjadi saat situasi suku bunga masih relatif tinggi, di mana instrumen berisiko rendah seperti dollar AS dan surat utang negara dapat memberikan imbal hasil yang menarik.

"Hal ini menunjukkan tingginya kepercayaan diri investor khususnya di kalangan institusional di AS dalam mengambil risiko lebih di tengah kemungkinan penurunan suku bunga yang masih belum begitu pasti," kata dia.

Fahmi juga menilai, perkembangan berbagai naratif di kripto sendiri mulai dari Gamefi, Layer 2, hingga ERC 404 turut menggambarkan optimisme dan keberanian yang tinggi para pelaku pasar.

"Di tengah optimis ini, Reku terus menghimbau investor untuk tetap bijak, dengan memperhatikan berbagai aspek terhadap teknologi baru serta memantau sustainability dari product market fit yang ada," kata Fahmi.

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024