Jakarta (ANTARA) -
Tiga tempat pemungutan suara (TPS) di lingkungan Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 3 buka lebih lambat dibandingkan jadwal yang telah ditetapkan KPU untuk memenuhi kebutuhan para pemilih yang berstatus orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
 
Kepala Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 3 Yanti Affianti, Rabu, menerangkan, tiga TPS di lingkungan panti baru mulai buka pada pukul 08.30 WIB setelah memastikan semua warga binaan yang menjadi pemilih telah meminum obat harian masing-masing.
 
“Jadi TPS baru dibuka pukul 08.30 WIB karena warga binaan baru tertib menunggu di halaman panti pukul 08.00 WIB, setelah mereka menyelesaikan jadwal minum obat yang pertama,” katanya.
 
Dari 582 orang warga binaan, KPU menyatakan sebanyak 250 orang dapat memberikan hak suaranya secara langsung di TPS sejak pukul 08.30 WIB.

Baca juga: Seorang pemilih di Jambi meninggal saat mencoblos di bilik suara

Baca juga: 51 TPS khusus lapas di Sumsel layani 13.519 pemilih
 
Sebelumnya pada Selasa (13/2), ratusan pemilih berstatus ODGJ tersebut telah mengikuti sosialisasi yang terakhir jelang pencoblosan Pemilu 2024 dari KPU Provinsi DKI Jakarta melalui Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kelurahan Wijaya Kusuma.
 
Yanti menyebut tidak sedikit dari 250 warga binaan pemilih yang bertanya langsung kepada para petugas panti terkait haknya untuk memberikan suara pada pemilu kali ini.
 
“Karena mereka semua dalam kondisi kesehatan yang sudah pulih, stabil dengan obat, beberapa dari mereka justru meminta langsung kepada saya kalau mereka mau nyoblos. Mereka tahu bakal ada hajat nasional,” kata Yanti di Jakarta pada Selasa (13/2).
 
Ia menerangkan pihaknya memang tidak mengizinkan adanya aktivitas kampanye paslon di lingkungan panti, namun begitu warga binaan tetap mendapatkan edukasi politik seputar kepemiluan dari televisi, sosialisasi dari petugas KPU, serta komunikasi dengan pihak luar sewaktu mereka beraktivitas di luar lingkungan panti.

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024