178 narapidana LPP Palu gunakan hak pilih pada Pemilu 2024

Sigi (ANTARA) - Sebanyak 178 narapidana Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas III Palu, Sulawesi Tengah, menggunakan hak pilihnya pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Rabu.

"Kami telah berupaya dan bekerja keras agar warga binaan pemasyarakatan (WBP) dapat menyalurkan suaranya," kata Kalapas Perempuan Palu Nur Mustafidah di Palu.

Dari total 179 warga binaan LPP Palu, kata dia, terdapat satu orang yang belum bisa ikut menggunakan hak pilihnya karena belum memiliki kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el).

Meski demikian, LPP Palu telah berupaya mempersiapkan agar pemilu ini berjalan dengan baik, mulai dari pengamanan hingga koordinasi dengan instansi terkait untuk pemenuhan syarat mengikuti pemilu bagi WBP sehingga mereka dapat menyalurkan hak pilih di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Khusus 901 itu.

"Tentunya kami berharap pelaksanaan pemilu ini berjalan aman dan lancar sampai akhir. Pengamanan dibantu TNI/Polri," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sulteng Hermansyah Siregar bersama Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadiv Pas) Ricky Dwi Biantoro meninjau langsung jalannya penyelenggaraan pemilu di LPP Palu.

Menurut dia, rangkaian kegiatan ini merupakan bentuk pemenuhan hak konstitusi yang juga dimiliki oleh WBP.

"Ini adalah hak semua warga negara tak terkecuali WBP. Mereka juga harus turut andil dalam menentukan masa depan bangsa ini," katanya.

Dalam pesta demokrasi tersebut, kata Nur, sebanyak 102 petugas pemasyarakatan mendapat tugas sebagai anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang bertugas di 15 TPS khusus se-Sulawesi Tengah.

Sementara itu, Kadivpas Kemenkumham Sulteng Ricky Dwi Biantoro mengatakan bahwa pihaknya bersama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di setiap daerah telah intens melakukan edukasi dan sosialisasi terkait dengan pentingnya menyalurkan hak pilih dan tata cara pencoblosan kepada seluruh WBP.

Untuk memastikan kelancaran pemilu, kata dia, layanan kunjungan di lapas dan rutan ditiadakan agar seluruh pelaksanaan pemilu pada hari ini dapat berjalan lancar dan kondusif.

"Kami menginginkan pesta demokrasi ini lancar, baik WBP yang partisipatif maupun situasi sekitar yang kondusif. Oleh karena itu, kunjungan hari ini ditiadakan agar pemungutan suara berlangsung aman," kata Ricky.