Usulan Indonesia untuk terus memprioritaskan pembangunan di bidang infrastruktur,"
Nusa Dua (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia mengusulkan untuk memprioritaskan pembangunan infrastruktur sebagai salah satu upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Pasifik.

"Usulan Indonesia untuk terus memprioritaskan pembangunan di bidang infrastruktur," kata Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar di sela-sela pertemuan Tingkat Menteri Keuangan Kerja Sama Ekonomi Negara Asia Pasifik (APEC) di Nusa Dua, Bali, Jumat.

Menurut dia, selain prioritas pembangunan infrastruktur, pemberian fasilitas kredit perdagangan juga perlu ditingkatkan meskipun banyak bank berskala internasional kesulitan dalam likuiditas.

"Perdagangan dan investasi merupakan hal yang penting untuk pertumbuhan ekonomi," ucapnya.

Dia menjelaskan bahwa disamping mendorong gagasan untuk memperbaiki inklusi keuangan untuk memberikan akses besar kepada pengusaha kecil, keterlibatan yang lebih maksimal di sektor usaha kecil dan menengah juga perlu terus dilakukan.

"Itu untuk jangka menengah agar bagaimana kita bisa tetap mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi," jelasnya.

Kondisi ekonomi global menjadi salah satu tema yang mendapat sorotan dari para delegasi dari 21 negara APEC dan sejumlah badan keuangan dunia lain di antaranya Bank Dunia, Asian Development Bank, dan Badan Moneter Internasional (IMF).

Sementara itu Direktur Pelaksana Bank Dunia, Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa kondisi ekonomi global saat ini bergerak pada fase baru dimana ekonomi negara maju sedang menguat, meskipun tidak sekuat yang diharapkan sebelumnya.

"Pertumbuhan negara berkembang melambat, termasuk negara-negara di kawasan Asia Pasifik," katanya.

Bank Dunia mencatat, negara-negara berkembang dan pasar potensil di dalam APEC diprediksi mampu berkontribusi hampir 50 persen terhadap pertumbuhan ekonomi dunia.

Sedangkan pendapatan domestik (GDP) secara global, diproyeksikan meningkat sekitar 2,4 persen pada tahun 2013 dan bertahap menguat hingga sekitar 3,2 persen hingga 3,5 persen pada tahun 2014 dan 2015.

"Di negara ekonomi maju, pertumbuhan saat ini pulih karena kebijakan akomodatif. Pertumbuhan pendapatan domestik berubah positif di Eropa, menguat di Amerika Serikat dan sisanya tetap sehat di Jepang," ucap mantan Menteri Keuangan RI 2005--2010 itu

(KR-WGN/B008)

Pewarta: Dewa K. Sudiarta Wiguna
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013