Hampir seluruh badan korban melepuh, kecuali bagian wajahnya saja,"
Denpasar (ANTARA News) - Dua orang kritis dan langsung dilarikan ke rumah sakit akibat ledakan gudang elpiji di Jalan Gatot Subroto I Denpasar, Bali, Jumat sekitar pukul 22.30 Wita.

"Hampir seluruh badan korban melepuh, kecuali bagian wajahnya saja," kata Ida Bagus Wira Adnyana, saksi mata yang rumahnya hanya berjarak sekitar 20 meter dari lokasi kejadian.

Menurut dia, kedua korban dibawa mobil ambulans menuju RSUP Sanglah. "Memang ada orang yang tinggal di tempat itu," katanya.

Pada saat kejadian Adnyana dan keluarganya sedang menonton siaran langsung pertandingan sepak bola AFF U-19 antara Indonesia melawan Timor Leste di rumahnya. "Tiba-tiba terdengar suara ledakan beberapa kali. Setelah itu, timbul kobaran api. Warga sini keluar semua takut, kalau-kalau api merembet," katanya menuturkan.

Beberapa warga sekitar, jelas dia, memilih berkumpul di Balai Dusun Adat Tegeh Sari yang bersebarangan dengan gudang elpiji itu. "Kami tidak berani memadamkan karena bisa saja tabung-tabung elpiji itu meledak lagi," katanya.

Tak berselang lama beberapa mobil pemadam kebakaran milik Pemkot Denpasar dan Pemkab Badung mendatangi lokasi. Namun sampai berita ini disiarkan, api belum berhasil dipadamkan.

Akibat lalu-lalang mobil pemadam kebakaran dan ambulans, Jalan Gatot Subroto I menuju Jalan Bedahulu dan Jalan Nangka ditutup total. Sejumlah petugas kepolisian mengarahkan semua kendaraan dari arah Jalan Raya Gatot Subroto untuk kembali agar tidak mengganggu proses pemadaman kebakaran dan evakuasi korban.

Diperkirakan masih ada korban lagi, mengingat di gudang itu juga terdapat beberapa orang. Beberapa mobil ambulans berdatangan ke lokasi kebakaran. Demikian juga dengan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar siaga di lokasi kejadian lengkap dengan peralatan evakuasi.

"Api masih sulit dipadamkan karena gudang itu tempat penyimpanan elpiji," kata Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kota Denpasar Made Prapta.

(M038/Z002)

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013