untuk membantu bersih-bersih di lokasi terdampak banjir
Demak (ANTARA) - Komando Daerah Militer IV/Diponegoro siap menerjunkan delapan Satuan Setingkat Kompi (SSK) Batalion Zeni Tempur untuk membantu penanganan pascabanjir di Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

"Rencananya, ketika banjir sudah surut akan kami terjunkan delapan SSK atau 800 personel untuk membantu bersih-bersih di lokasi terdampak banjir," kata Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IV/Diponegoro Mayjen TNI Tandyo Budi Revita ditemui usai mendampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Basuki Hadimuljono meninjau tanggul Sungai Wulan di Demak, Kamis.

Nantinya, kata dia, setiap desa terdampak banjir di Kabupaten Demak akan disiapkan satu SKK dari Batalyon Zeni Tempur.

Sebelumnya, Kodam IV Diponegoro juga menerjunkan 70 personel untuk membantu penambalan tanggul Sungai Wulan yang jebol di dua titik. Sehingga saat ini kedua titik tanggul jebol sudah tertutup semuanya.

Komandan Kodim 0722/Kudus Letkol Inf Andreas Yudhi Wibowo mengakui siap menerjunkan personel untuk membantu penanganan pasca banjir di Kabupaten Demak.

"Untuk saat ini, kami menunggu perintah termasuk jumlah personel yang dibutuhkan," ujarnya.

Baca juga: Kemensos tambah bantuan dan dapur umum untuk korban banjir Demak
Baca juga: Warga Demak yang mengungsi mulai pulang ke rumah


Meskipun belum ada perintah, kata dia, jajarannya juga sudah diterjunkan ketika Desa Karanganyar dan Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Demak, dilanda banjir.

Selain itu, Kodim 0722/Kudus juga sudah berkoordinasi dengan BPBD Kudus, PKPLH, dan Satpol PP untuk penyediaan truk tangki karena sasaran utama setelah banjir surut, yakni pembersihan jalan dari lumpur.

Genangan banjir di Desa Ketanjung dan Karanganyar yang berbatasan dengan Kabupaten Kudus, hingga hari ini (15/2) sudah mulai surut dan warga juga sudah bisa pulang ke rumahnya, meskipun masih ada genangan.

Untuk percepatan surutnya genangan tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia menerjunkan 22 unit mesin pompa penyedot air dengan total kapasitas 11.500 liter per detik.

Awalnya mesin pompa penyedot yang dihadirkan berjumlah 11 unit, kemudian ditambah lagi menjadi 22 unit setelah mendatangkan pompa tambahan dari Solo, Surabaya, Cirebon, dan Jakarta.

Baca juga: BRIN paparkan dampak buruk pengambilan air tanah berlebihan
Baca juga: Menteri PUPR: Titik tanggul jebol di Sungai Wulan Demak sudah ditutup
Baca juga: Banjir, Polres Demak siapkan jalur alternatif Semarang menuju Surabaya

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024