Lokasinya tersebar di 19 kabupaten/kota dengan biaya sebesar Rp1,2 triliun dan total panjang 224 km. Program Inpres Jalan Daerah (IJD) Sumut tersebar di 4 kawasan/koridor
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menangani 30 ruas jalan daerah di Sumatera Utara dalam rangka meningkatkan konektivitas.

Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja mengatakan, khusus di Provinsi Sumatera Utara, telah diselesaikan penanganan jalan daerah pada 30 ruas yang telah selesai dikerjakan tahun 2023.

"Lokasinya tersebar di 19 kabupaten/kota dengan biaya sebesar Rp1,2 triliun dan total panjang 224 km. Program Inpres Jalan Daerah (IJD) Sumut tersebar di 4 kawasan/koridor, yakni di Lintas Timur, Lintas Tengah, Lintas Barat, dan di Kawasan Nias," ujar Endra di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Pemkot Tanjungpinang dapat dana APBN Rp140 miliar untuk perbaiki jalan

Salah satu ruasnya adalah yang ditinjau Presiden Jokowi bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pada Mei 2023 lalu yaitu ruas Jalan Gunting Saga - Teluk Binjei di Kabupaten Labuhan Utara (Labura) sepanjang 5 km dengan biaya penanganan Rp41,6 miliar.

"Di Kabupaten Labuhan Utara tersebut juga telah selesai penanganan IJD ruas Teluk Binjei - Tanjung Leidong sepanjang 3 km dengan biaya peningkatan jalan sebesar Rp29,4 miliar," kata Endra.

Kementerian PUPR secara bertahap terus menyelesaikan penanganan jalan daerah sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2023 tentang Percepatan Peningkatan Konektivitas Jalan Daerah.

Selain menyelesaikan penanganan IJD, Kementerian PUPR juga telah menyelesaikan penanganan jalan rusak di kawasan Liang Melas Datas di Kabupaten Karo yang juga dikenal dengan Jalan ke Kampung Jeruk atau "Jalan Jeruk".

Baca juga: Berdialog di Sumut, Kaesang siap lapor soal perbaikan jalan ke Prabowo

"Perbaikan jalan jeruk yang rusak tersebut berada pada ruas Kuta Bangun - Kuta Kendit sepanjang 37,2 km dan lebar 3,5 meter," kata Endra.

Menurut dia, penanganan jalan ini dibutuhkan utamanya oleh para petani jeruk untuk meningkatkan konektivitas antara sentra produksi perkebunan dan pertanian ke pasar. Sebelum ditangani, kondisinya sangat sulit dilalui dan hanya bisa dilintasi oleh kendaraan offroad seperti mobil jeep dengan kecepatan rata-rata 5-10 km/jam.

Penanganan permanen dilakukan pada tahun 2022-2023 dengan biaya Rp163,74 miliar dengan menggunakan tiga jenis perkerasan yaitu perkerasan lentur dengan bahu diaspal, perkerasan lentur dengan bahu agregat kelas S, dan perkerasan beton dengan bahu dibeton. Total lebar badan jalan menjadi 5,5 meter dan lebar saluran 1 meter dengan pasangan batu dengan mortar.

Kawasan Liang Melas Datas secara administratif memiliki luas 85,19 km2 yang mencakup 4 kecamatan, 7 desa dan 3 dusun di Kabupaten Karo. Mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani jeruk, jagung, cabai, dan kemiri.

Baca juga: Pemerintah siapkan Rp15 triliun untuk perbaikan jalan daerah pada 2024

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024