Jakarta (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mempunyai mobil lintas (mini dump) ramah lingkungan untuk mengumpulkan sampah dari wilayah yang tak terjangkau truk sampah ukuran kecil dan besar.

"Kendaraan kita pun bentuknya 'dump truck' kecil ini. Dari warga yang operasional penjemputannya pakai 'dump truck' seperti ini," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Asep Kuswanto di Jakarta, Jumat.

Kendaraan dinas operasional khusus (KDOK) ini juga dapat disebut atau difungsikan sebagai "feeder" atau penghubung dari sumber sampah menuju ke alat angkut yang lebih besar agar muatannya dapat lebih optimal.

Asep menjelaskan, kapasitas bak mobil lintas ini sekitar 2,5-3 meter kubik (M3). Kendaraan ini menggunakan bahan bakar solar yang didukung teknologi mesin diesel berkapasitas 2.499 cc dengan standar Euro 4.

"Sehingga kendaraan ini sudah merupakan kendaraan pengangkut sampah yang hemat bahan bakar serta ramah lingkungan," kata dia.

Baca juga: PJ Heru: Pengolah sampah 3R Pejaten Barat bisa kelola 50 ton per hari
 
Penampilan mobil lintas atau mini dump untuk mengumpulkan sampah di TPS 3R Siaga, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. ANTARA/Lia Wanadriani Santosa

Kendaraan yang bakal diluncurkan ini salah satunya bisa dilihat di tempat pengolahan sampah berkonsep kurangi, pakai kembali dan daur ulang atau "reduce", "reuse" dan "recycle" (TPS 3R) Siaga di Jalan Siaga, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, yang diresmikan Pejabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bersama Asep dan jajarannya pada Jumat pagi.

Mengenai TPS 3R Siaga, Asep mengatakan infrastruktur ini memiliki luas sekitar 600 meter persegi dan dapat menampung sebanyak 50 ton sampah per hari.

"Ini dulunya dari tahun 1980-an, warga buang sampah ke sini. Dan ini hanya berupa hamparan kosong saja. Kemudian di 2023 kita ubah seperti ini," kata dia.

Dia lalu menuturkan berdirinya TPS 3R ini dapat memisahkan sampah organik dan anorganik. Sampah organik nantinya dijadikan kompos, sementara sampah anorganik dibawa ke bank sampah.

"Ke depannya memang kita upayakan sampah dari rumah tangga bisa terpilah dengan mengurangi beban yang masuk ke TPA (tempat pembuangan akhir)," tutur Asep.

Baca juga: Legislator minta Dinas LH DKI fasilitasi warga untuk daur ulang APK
 
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Asep Kuswanto bersama Pejabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dalam konferensi pers usai meresmikan TPS 3R Siaga, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (16/2/2024). ANTARA/Lia Wanadriani Santosa

TPS 3R merupakan fasilitas mengolah sampah serupa Refuse Derived Fuel (RDF) Plant di tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, namun untuk skala kecamatan.

Di TPS 3R, sampah rumah tangga dipilah dan diolah. Kemudian, khusus untuk sampah kering nantinya dijadikan bahan bakar alternatif industri manufaktur.

TPS 3R Siaga menjadi salah satu dari tujuh tempat pengolahan sampah yang dibangun pada tahun 2023 sekaligus lokasi ketiga yang diresmikan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta setelah TPS 3R di Ciracas (Jakarta Timur) lalu di Rawasari (Jakarta Pusat) di Meruya Selatan (Jakarta Barat) pada akhir Januari lalu.

"Tahun lalu (2023) kita bangun tujuh TPS 3R, baru diresmikan sama bapak (Heru) itu tiga. Jadi masih ada empat lagi yang akan diresmikan. Semua ada tujuh," ujar Asep.

Dia menambahkan, ke depannya akan mengupayakan agar semua lokasi yang tadinya hanya sebagai tempat buang sampah menjadi tempat pengolahan sampah. Asep menargetkan pembangunan empat TPS 3R tahun ini.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024