Jakarta (ANTARA) - Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Elfira Rosa Juningsih mengatakan terdapat urgensi pengurangan sampah dari sumber mengingat semakin sedikitnya lahan tempat pembuangan akhir (TPA) terutama di wilayah seperti DKI Jakarta.

Dalam diskusi daring yang dipantau dari Jakarta, Kamis, Peneliti Pusat Riset Kependudukan BRIN Elfira mengatakan wilayah metropolitan seperti DKI Jakarta dihadapkan pada masalah ketersediaan lahan TPA yang semakin sempit dan kemampuan penampungan yang semakin berkurang.

"Pengurangan sampah dari sumber merupakan hal yang sangat urgen melalui praktik yang dilakukan pada tingkat rumah tangga, komunitas dan bahkan pelaku usaha didorong mengelola sampahnya," ujar Elfira.

Dia memberi contoh Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang yang timbunan sampahnya bersumber dari wilayah DKI Jakarta sudah mencapai ketinggian 50 meter. Padahal, penduduk DKI Jakarta terus mengalami peningkatan dalam 10 tahun terakhir dengan rata-rata 88 ribu jiwa setiap tahun, diiringi dengan peningkatan jumlah sampah.

Menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2023 terdapat 19,4 juta ton timbulan sampah. Sebanyak 50,76 persen berhasil ditangani dan 65,92 persen terkelola, tapi masih terdapat 34,08 persen sampah yang tidak terkelola.

Khusus untuk DKI Jakarta, pada tahun lalu timbulan sampah tahunan mencapai 3,14 juta ton.

Melihat kenyataan itu, pengelolaan sampah dari sumbernya yaitu rumah tangga perlu semakin didorong, dimulai dari pemilahan sampah organik dan anorganik.

"Dalam penelitian ini kami menemukan bahwa perilaku warga dalam hal untuk mengurangi dan memilah sampah ini masih banyak tergantung pada rasa kepedulian lingkungan, jadi tergantung pada rasa kepedulian yang dimiliki setiap orang," jelasnya.

Untuk itu, faktor lingkungan sekitar masing-masing individu juga berpengaruh terhadap kepedulian warga mengenai upaya pengurangan sampah.

Baca juga: Pemerintah gencarkan pilah sampah kurangi "food waste"

Baca juga: DLH Bangka catat volume sampah saat Ramadhan naik 10 persen


Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024