Adanya terseteruan terbuka menunjukkan ada persoalan besar di tubuh Partai Golkar. Perlu dicarikan penyelesaian yang elegan, karena bisa berakibat fatal bagi Partai Golkar pada Pemilu 2014,"
Jakarta (ANTARA News) - Tokoh senior Partai Golkar Iskandar Manji mengusulkan agar DPP Golkar mengundang semua pihak terkait untuk mencari solusi terbaik mengatasi perseteruan terbuka antar-elite Partai Golkar.

"Adanya terseteruan terbuka menunjukkan ada persoalan besar di tubuh Partai Golkar. Perlu dicarikan penyelesaian yang elegan, karena bisa berakibat fatal bagi Partai Golkar pada Pemilu 2014," kata Iskandar Manji, di Jakarta, Minggu.

Menurut Iskandar, Partai Golkar yang dipimpin ketua umum Aburizal Bakrie sebaiknya mengambil langkah tepat untuk kepentingan yang lebih besar yaitu menyelamatkan jutaan kader dan simpatisan guna memperoleh suara optimal pada pemilu 2014.

Mantan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar pada kepemimpinan Jusuf Kalla ini menjelaskan, pada pertemuan yang dihadiri pemangku kepentingan Partai Golkar, semua masalah bisa dibahas dan diselesaikan, termasuk soal perseteruan antarelite Partai Golkar terkait dengan pencalonan Aburizal Bakrie sebagai calon presiden.

Manji menegaskan, DPP Partai Golkar saat ini mempunyai tanggung jawab sangat besar untuk menjadikan Partai Golkar menjadi pemenang pemilu 2014, tapi jika perseteruan antar-elite tidak diselesaikan maka harapan menjadi pemenang pemilu akan sirna.

"Saya mengusulkan agar elite Partai Golkar menghilangkan ego pribadi masing-masing. Di luar kepengurusan DPP Partai Golkar banyak pemimpin dan kader yang berharap elite Partai Golkar kompak," katanya.

Iskandar Manji yang mengaku dekat dengan Jusuf Kalla menyayangkan reaksi keras dari Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham dan pengurus lainnya yang menyudutkan mantan Ketua umum Partai Golkar Akbar Tandjung, yang dinilai tidak etis.

Menurut dia, pernyataan Akbar Tanjung soal mengusulkan agar pencalonan Aburizal Bakrie sebagai calon presiden dievaluasi lagi jika popularitas dan elektabilitasnya tidak naik secara signifikan adalah hal wajar.

"Pernyataan itu merupakan bukti kepedulian sehingga mengingatkan bahwa elektabilitas calon presiden dari Partai Golkar yang belum naik secara signifikan, bisa berdampak pada kontestansi pemilu presiden mendatang," katanya.

Mantan Anggota DPR RI ini menambahkan, Akbar Tandjung adalah tokoh Partai Golkar yang berani berdiri paling depan ketika Partai Golkar menghadapi masa-masa sulit pada masa transisi dari oder baru ke reformasi.

Pada periode tersebut, Akbar Tandjung mampu menaikan citra Partai Golkar dan bahkan berhasil meraih mempertahankannya di posisi kedua pada pemilu 1999.
(R024/E001)

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013