Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin dibuka melemah 57,03 poin atau 1,24 persen menjadi 4.526,80 mengikuti bursa saham di kawasan Asia.

Sementara itu indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 13,33 poin (1,72 persen) ke level 760,60.

"Bursa Asia, termasuk indeks BEI pagi ini dibuka melemah memfaktorkan koreksi di bursa AS pada akhir pekan lalu," kata analis Samuel Sekuritas, Benedictus Agung di Jakarta, Senin.

Ia mengemukakan sentimen negatif datang dari AS menyusul pelaku pasar yang kembali mengantisipasi kenaikan batas atas utang (debt ceiling) AS. Selain itu, pasar juga sedang mengantisipasi data manufaktur China yang akan dirilis pada awal pekan ini.

Head of Research PT Valbury Asia Securities, Alfiansyah menambahkan debt ceiling AS bisa menjadi ancaman baru bagi pasar, karena khawatir AS default. Faktor tersebut hanya sebagai sinyal yang patut diwaspadai oleh pelaku pasar.

Ia mengharapkan dampak penundaan stimulus keuangan the Fed dapat membuka peluang kembalinya dana asing ke pasar modal Indonesia. Sikap Gubernur The Fed Ben Bernanke juga mengisyaratkan potensi kenaikan suku bungannya diundur hingga 2016.

"Komitmen tingkat suku bunga rendah AS itu, berakibat pada membaiknya sentimen pasar berisiko termasuk pada pasar saham. Kebijakan yang ditempuh otoritas moneter AS, akan membawa nuansa yang baik bagi pasar uang dan saham di Indonesia dalam pekan ini," katanya.

Bursa regional, diantaranya indeks Shanghai Composite menguat 21,26 poin (0,97 persen) ke level 2.213,12, indeks Nikkei-225 turun 23,76 poin (0,16 persen) ke level 14.742,42, dan Straits Times melemah 19,79 poin (0,61 persen) ke posisi 3.218,29.


Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013