pentingnya beristirahat di sela kerja, bisa berupa tidur sebentar atau bisa juga melakukan peregangan
Jakarta (ANTARA) - Dokter umum RSUD Koja dr. Siti Rosidah mengingatkan agar petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) untuk mewaspadai gejala pusing yang menjadi indikator telah terjadi kelelahan.

"Biasanya pusing kepala serta dilanjutkan dengan gejala sulit konsentrasi, otot-otot  lemas bisa menjadi  awal kelelahan dan ini perlu diwaspadai agar tidak berlanjut menjadi berat," kata Siti di Jakarta, Senin.

Menurut dia tubuh sudah memberikan sinyal terjadinya kelelahan itu yang membuat otak dan organ lain sudah tidak sinkron. Kondisi demikian kemudian berlanjut dengan sulit tidur dan tidak nafsu makan.

Siti menuturkan  idealnya waktu bekerja manusia rata-rata delapan jam per hari atau 40 jam per minggu.

Dia juga mengingatkan pentingnya beristirahat di sela kerja, bisa berupa tidur sebentar atau bisa juga melakukan peregangan.

"Tapi tergantung jenis pekerjaannya, kalau dokter IGD agak sulit karena pasien yang datang itu hampir setiap jam, setiap menit. Harus ada sistem istirahat yang bergantian. Tidak boleh diforsir, karena itu badan harus memiliki keseimbangan terhadap aktivitas," jelas dia.

Kelelahan kerja dikabarkan dialami petugas KPPS saat bertugas pada Pemilu 2024. Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta merujuk data pada 17 Februari 2024 mencatat dari empat petugas yang meninggal dunia, dua di antaranya disebabkan kelelahan, satu sakit, dan satu lainnya mengalami kecelakaan.

Sementara itu, Dinas Kesehatan DKI Jakarta merujuk data pada 15 Februari lalu menemukan sebanyak 13 orang anggota KPPS harus menjalani perawatan karena mengalami gangguan kesehatan.

Menurut Dinkes, mayoritas penyakit yang dialami para petugas ini yakni penyakit ringan seperti batuk, pilek, gangguan lambung dan sakit kepala, serta penyakit bawaan seperti hipertensi dan tekanan darah tinggi.

Kemudian, terkait dengan rencana pemungutan suara ulang di 17 TPS yang terdampak banjir di Jakarta Utara, Dinkes berencana menyiagakan dan memperkuat layanan kesehatan bagi anggota KPPS yang bertugas.

Sebelumnya, pada hari pencoblosan hingga 16 Februari 2024, Dinkes DKI Jakarta membuka posko dukungan layanan kesehatan terintegrasi yang terdiri dari 44 posko statis di tingkat kecamatan dan 267 posko bergerak (mobile) di tingkat kelurahan.
Baca juga: DKI perkuat layanan kesehatan bagi KPPS Pemilu 2024
Baca juga: Praktisi sarankan petugas pemilu peka dengan keluhan kesehatan
Baca juga: PMI buka posko kesehatan di semua wilayah DKI Jakarta

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024