pekerja di proyek tersebut terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan
Kota Bogor (ANTARA) - Lima korban longsor di Kelurahan Muarasari, Kota Bogor, Jawa Barat mendapat santunan dari BPJS Ketenagakerjaan dan perusahaan tempat korban bekerja, yakni CV Maju Maju Mapan.

Sekretaris Daerah Kota Bogor Syarifah Sofiah mengatakan, para korban sudah terdaftar dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan. Di mana para korban merupakan warga luar Kota Bogor yang mengerjakan proyek di Kota Bogor.

“Ini kan sudah dimasukkan ke BPJSTK. Jadi dari BPJSTK mendapatkan santunan. Yang meninggal juga yang luka,” kata Syarifah, Senin.

Namun, ia belum mengetahui secara pasti berapa besaran santunan yang akan didapat oleh para korban. Di mana ada dua korban meninggal, satu luka berat, dan dua luka ringan.

“Besarnya (santunan) mungkin masih belum tahu, nanti masih harus dikonfirmasi ke BPJSTK,” ucapnya.

Baca juga: BPBD Kota Bogor evakuasi warga tertimbun longsor di Muarasari
Baca juga: Dua korban tertimbun longsor Muarasari Bogor meninggal


Pascakejadian, pada Minggu, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengeluarkan instruksi agar pengerjaan Tembok Penahan Tanah (TPT) yang longsor dihentikan sementara. Kemudian, seluruh jenazah diurus dengan baik hingga proses pemakaman.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor Rena Da Frina mengatakan, dua jenazah korban sudah diantar oleh pihak ketiga ke keluarga korban, dan langsung dikebumikan Minggu malam.

Untuk korban luka berat, sambung Rena, saat ini masih berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi untuk tindakan operasi. Sedangkan dua korban luka ringan sudah diobati dan pulang ke rumahnya di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

“Mereka (pihak ketiga) juga kasih santunan sambil nanti nunggu BPJS-nya cair, untuk santunan dari BPJS. Dari pihak ketiga juga sudah kasih tambahan santunan,” ujarnya.

Selaku pihak ketiga yang tengah mengerjakan pembangunan TPT tersebut, Direktur CV Maju Maju Mapan Halim Prio Pambudi mengatakan, perusahaan sudah bertemu dengan keluarga korban secara langsung di Sukabumi serta Cianjur.

Baca juga: Pemkot Bogor tangani longsor susulan di Cilendek
Baca juga: BPBD Kota Bogor evakuasi warga sekitar longsor di Cilendek


Ia mengatakan, sebelum peristiwa longsor terjadi para pelaksana lapangan bekerja sudah bekerja sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) dan dilengkapi Alat Pelindung Diri (APD).

“Pihak keluarga korban juga sudah mengikhlaskan dan menganggap ini adalah musibah saat melakukan pekerjaan,” kata Halim.

Ia menuturkan, pihak perusahaan juga telah mendampingi dan menanggung semua biaya korban hingga ke pemakaman. Termasuk memberikan uang santunan untuk keluarga korban, termasuk korban luka yang kini dirawat di rumah sakit.

“Karena pekerja di proyek tersebut terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan, kita juga membantu klaim yang saat ini sedang diurus perusahaan. Jadi, dari klaim BPJS keluarga korban dapat dan dari kita juga (perusahaan) memberikan santunan,” ujarnya.

Pada Minggu (18/2/2024), longsor terjadi di proyek perbaikan TPT di Kelurahan Muarasari, Kota Bogor, Jawa Barat. Lima dari 22 pekerja dalam proyek ini menjadi korban, dengan rincian dua orang meninggal, satu luka berat, dan dua luka ringan. 

Baca juga: Banjir dan longsor terjang Sumbawa Jumat sore, 6.278 jiwa terdampak
Baca juga: BNPB petakan zona berisiko tinggi terjadi longsor di Banjarnegara
Baca juga: Pemkab Banjarnegara siapkan huntara bagi korban bencana tanah bergerak


Pewarta: Shabrina Zakaria
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024